TEMPO.CO, Chapeco – Ribuan orang di Chapeco, Brasil, berjalan kaki di jalanan kota. Para fan tim Chapecoense itu berjalan dari pusat kota menuju Stadion Conda Arena, Rabu, 30 November 2016. Mereka bernyanyi dan berdoa untuk para korban pesawat, termasuk para pemain Chapecoense.
Tim kesayangan warga Chapeco ini rencananya bertanding dalam final leg pertama melawan tuan rumah Kolombia, Atletico Nacional, pada Rabu. Namun sejarah mencatat lain. Pesawat British Aerospace yang membawa tim itu jatuh di kawasan pegunungan di Medellin, Kolombia, Selasa, 29 November 2016.
Warga Chapeco berkabung. Sekitar 10 ribu orang—termasuk anggota keluarga dari para pemain—berkumpul di Stadion Arena Conda Chapeco pada Selasa malam. Mereka masih tertegun oleh berita tragedi yang menimpa para pemain.
Presiden Brasil Michel Temer menyampaikan belasungkawa terhadap keluarga yang ditinggalkan. Ia menyatakan tiga hari berkabung nasional setelah tragedi penerbangan itu. “Pemerintah akan berupaya melakukan apa yang mereka bisa untuk meringankan kesedihan teman dan keluarga, serta jurnalisme nasional.”
Para pendukung itu kompak mengenakan kostum berwarna hijau dan putih—warna kostum Tim Chapecoense. Mereka menyanyikan nama-nama pemain dan berteriak “juara”. Keluarga para pemain berpelukan di lapangan. “Dan kami datang ke sini hari ini, kami duduk di sini, tapi kita tahu bahwa akhir pekan ini, minggu depan, tim kami tidak akan berada di sini lagi di stadion ini. Sangat sulit. Ini benar-benar sulit,” kata salah seorang penggemar, Daniel Marline.
Federasi sepak bola Amerika Selatan (Conmebol) membekukan semua kegiatan sepak bola hingga waktu yang belum ditentukan. Adapun Atletico Nacional mengundurkan diri dari turnamen dan meminta federasi menyerahkan Copa Sudamericana kepada Chapecoense.
Dokter-dokter di Brasil sudah diterbangkan ke Kolombia untuk mengidentifikasi mayat dan mengatur mereka untuk dibawa pulang. Hal ini akan berlangsung sampai beberapa hari mendatang untuk mengumpulkan dan mengidentifikasi 71 mayat.
Pihak berwenang Kolombia telah menemukan kotak hitam yang merekam penerbangan pesawat British Aerospace 146 milik perusahaan Bolivia itu. Pesawat berangkat dari Sao Paulo, Brasil, dan sempat transit di Santa Cruz, Bolivia, kemudian menuju Medellin, yang berada di sebelah barat laut Kolombia.
Awan kelabu masih memayungi Kota Chapeco. Orang-orang masih mengenakan baju hijau-putih di jalan menunggu pemain-pemain kesayangan mereka pulang.
BBC | GUARDIAN | TELEGRAPH