TEMPO.CO, Jakarta - Jose Mourinho tak mendampingi timnya di pinggir lapangan saat Manchester United lolos ke semifinal Piala Liga (EFL Cup) dengan mengalahkan West Ham 4-1 di Old Trafford, Kamis dinihari waktu Indonesia barat. Ia terkena hukuman satu laga setelah dalam laga sebelumnya, saat ditahan seri 1-1 oleh West Ham di Liga Inggris, ia memprotes keputusan wasit dengan menendang botol minuman.
Tapi, tak hadir di pinggir lapangan bukan berarti tak memberi pengaruh. Pelatih asal Portugal itu masih berhak memberi pengarahan kepada timnya saat turun minum. Ia mengatakan, ucapannya di ruang ganti ikut menentukan arah pertandingan.
Sebelum turun minum, gol Zlatan Ibrahimovic sempat disamakan oleh Ashley Fletcher. Mourinho pun melihat timnya mengalami masalah serupa dengan laga sebelumnya.
"Tapi dalam babak kedua tim kembali mendapat kepercayaan diri untuk bermain dan menang dengan meyakinkan. Mereka bermain sepak bola indah dan menyerang, yang disukai suporter, tapi kami butuh gol," kata dia.
"Saya mengatakan saat jeda pertandingan bahwa tak mungkin kalian bermain seindah itu lalu harus berhenti karena butuh gol. Saya minta untuk melupakan gol," kata Mourinho. "Kami bermain sangat baik sehingga kami bisa menjaga rasa percaya diri, jadi lupakan gol. Lupakan bahwa saat babak pertama kami bisa menang tapi ternyata tidak."
Ia merasa instruksinya berbuah. "Pada babak kedua, kami mendapat gol. Gol ditambah performa indah artinya kebahagiaan sempurna," kata Mourinho. Dalam laga itu, Ibrahimovic dan Martial sama-sama menyumbang dua gol.
Dalam laga itu, Henrikh Mkhitaryan menjadi pemain terbaik. Pemain yang selama ini tersia-siakan ini ada kemungkinan akan segera merebut tempat utama di Liga Inggris. Mourinho pun memberi isyarat untuk itu. "Kami tahu alasan membeli dia dan kami menunggu evolusinya, dan tampaknya hal itu sudah terjadi," kata dia.
SOCCERWAY | NURDIN