TEMPO.CO, Jakarta - Penyerang Liverpool, Divock Origi, menyatakan skuadnya sangat terpukul atas kekalahan 4-3 dari Bournemouth pada Ahad malam kemarin, 4 Desember 2016. Menurut dia, kekalahan itu terjadi karena Liverpool kehilangan intensitas serangan pada akhir pertandingan dan Bournemouth memanfaatkannya dengan baik.
"Ini sangat menyakitkan karena kami sangat ingin memenangkan pertandingan ini. Kami bermain dengan baik tapi kehilangan intensitas," ujarnya seusai pertandingan di Stadion Vitality.
"Kami tahu bahwa mereka bisa memainkan kami, ini sangat menyakitkan. Saya rasa alasan utama kami kalah karena mereka mampu bangkit," ujarnya.
Liverpool harus menerima kekalahan 4-3 dari Bournemouth. Padahal, mereka sempat unggul 2-0 pada babak pertama berkat gol Sadio Mane dan Origi. Pada awal babak kedua, Liverpool mampu meredam kebangkitan Bournemouth yang memperkecil ketertinggalan menjadi lewat titik penalti.
Gelandang Emre Can mengembalikan keunggulan menjadi dua bola sebelum Bournemouth akhirnya mencetak tiga gol yang membuat mereka meraih kemenangan.
Origi menilai timnya kehilangan intensitas serangan setelah gol Emre Can itu. Namun, menurut dia, skuadnya mendapat banyak pelajaran dari kekalahan itu dan bisa sangat berguna bagi pertandingan selanjutnya.
"Kami tak merasa telah memenangkan pertandingan, tapi kami seharusnya mempertahankan intensitas serangan kami. Pertandingan tak selesai saat 1-3. Tentu saja kami harus belajar dari kekalahan ini dan menjadi semakin kuat dan besar," ujarnya.
BBC | FEBRIYAN