TEMPO.CO, Jakarta – Kemenangan 2-1 yang diraih Indonesia atas Thailand dalam laga final pertama Piala AFF 2016 di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Rabu malam, 14 Desember 2016, menumbuhkan rasa optimistis bagi pelatih Alfred Riedl.
“Kita masih hidup, masih ada pertandingan besok. Di sepak bola apa pun dapat terjadi. Kartu merah, penalti. Tentu saja kami punya peluang, meski Thailand masih merupakan tim terbaik di Asia Tenggara,” kata Riedl.
Indonesia tertinggal lebih dulu pada babak pertama melalui gol Thailand yang dibukukan Teerasil Dangda. Namun tim Garuda mampu membalikkan keadaan setelah turun minum melalui gol-gol yang dibukukan Rizki Pora dan Hansamu Yama.
Riedl mengakui pada babak pertama timnya bermain kurang maksimal. Kritik tersebut disampaikan kepada para pemain, dan pasukannya berhasil membuktikan diri untuk mengubah kedudukan.
Pelatih asal Austria ini terpaksa menarik keluar Andik Vermansyah yang cedera dan menggantinya dengan Zulham Zamrun.
Saat dimintai konfirmasi perihal kondisi Andik, Riedl mengatakan pihaknya masih harus menunggu hasil pemeriksaan terhadap sang pemain.
Meski mengaku senang dengan dukungan para pendukung Indonesia yang memadati stadion, Riedl menyampaikan kritik terhadap penonton yang menggunakan sinar laser dan mengarahkannya kepada pemain yang tampil.
Hal itu mengingatkan dirinya pada kejadian di Malaysia pada 2010, ketika para pemain Indonesia terganggu oleh sinar laser yang diarahkan kepada mereka. Riedl tidak ingin tim lawan diganggu dengan hal serupa.
ANTARA | GADI MAKITAN