TEMPO.CO, Jakarta - Manchester City berhasil mengalahkan Arsenal 2-1 dalam lanjutan Liga Inggris di Etihad Stadium, Ahad malam, 18 Desember 2016. Pelatih City, Josep Guardiola, dinilai telah melakukan pendekatan berbeda di laga ini ketimbang di laga-laga sebelumnya.
Menurut laman ESPNFC, pria asal Spanyol itu memakai pola 4-2-3-1 atau tak jauh berbeda dengan formasi 4-1-4-1 yang dipakai di laga sebelumnya, saat City menekuk Watford 2-0. Bedanya, para pemain seperti diizinkan untuk melakukan pendekatan yang berbeda di laga ini. Mereka tak lagi diharuskan terpaku pada umpan bola-bola pendek, yang selama ini selalu jadi andalan Guardiola di Barcelona.
Hal itu terlihat jelas dari aksi para pemain belakang dalam laga ini. Kiper Claudio Bravo terlihat banyak melakukan umpan panjang ketimbang laga-laga sebelumnya. Hal sama terjadi dengan Nicolas Otamendi dan Aleksandar Kolarov. Hal itu juga membantu meningkatkan persentase kesukses operan pemain berlakang City, mencapai 56 operan dari 57 yang dilakukan.
Baca: Tribut Man City Hebohkan Netizen: Apakah Gundogan Meninggal?
Pendekatan simpel ini sepertinya jadi jawaban Guardiola terkait dengan kritik yang diterimanya setelah timnya ditekuk Leicester 4-2. Saat itu, mantan pelatih Bayern Muenchen ini dinilai terlalu membebani pemain City dengan taktik yang rumit. Ia berkeras memakai tiga bek yang diharuskan mengandalkan umpan-umpan pendek, meski hal itu tak berjalan mulus di lapangan.
Dalam laga ini Guardiola menempatkan Yaya Toure sebagai gelandang bertahan bersama Fernando. Di depannya ada Kevin de Bruyne, David Silva, dan Leroy Sane. Pada babak pertama Raheem Sterling ditempatkan sebagai penyerang dalam posisi "false 9". Sedangkan di babak kedua posisinya ditukar dengan De Bruyne.
Namun, dengan pendekatan ini pun, lini belakang City sempat kedodoran di awal laga, terutama karena serangan cepat yang dimotori Theo Walcott dan Alexis Sanchez. Untungnya di babak kedua, agresivitas pemain City mampu menutupi kelemahan itu.
Baca: Arsenal Ditekuk Man City, Wenger Kesal kepada Petr Cech
City melakukan penguasaan bola hingga 61 persen. Mereka melakukan tembakan 12 kali dengan 5 yang terarah. Arsenal hanya melakukan 6 tembakan dan hanya 1 yang terarah.
Arsenal sendiri dinilai melakukan taktik yang pasif sehingga harus menerima akibat yang menyakitkan. Arsenal hanya mampu merebut kembali bola dalam 33 kesempatan dibanding City yang mampu melakukannya dalam 57.
Berkat kemenangan ini, City naik ke posisi kedua klasemen dengan nilai 46, terpaut 6 dari Chelsea di puncak klasemen. Sedangkan Arsenal di posisi keempat dengan nilai 34.
ESPNFC | NURDIN
Baca:
Pencetak Gol La Liga, Messi dan Suarez Tinggalkan Ronaldo
Jokowi Penasaran dengan Insiden Kartu Merah Abduh Lestaluhu
Arsenal Ditekuk Man City, Wenger Kesal kepada Petr Cech
Gol Messi Bikin Pelatih Espanyol Terpukau, Lihat Videonya