TEMPO.CO, Jakarta - Leicester - Claudio Ranieri masih belum rela dengan keputusan wasit yang memberikan kartu merah kepada pemain andalannya dalam laga melawan Stoke City pada Sabtu lalu. Manajer Leicester City itu pun tak tinggal diam.
Leicester City akhirnya memutuskan mengajukan banding atas pemberian kartu merah kepada Jamie Vardy. Wasit Craig Pawson menjatuhkan kartu merah kepada Vardy karena dianggap melakukan pelanggaran keras kepada Mame Biram Diouf. “Seharusnya tak perlu kartu merah,” kata Ranieri.
Raineri memutuskan banding setelah timnya melihat melalui tayangan ulang. Jika banding ini berhasil, Vardy kemungkinan bisa kembali membela Leicester pada Boxing Day. Sebaliknya, jika Asosiasi Sepakbola tetap mendukung keputusan wasit, pemain tim nasional Inggris itu harus melewatkan pertandingan pada Hari Natal itu.
Namun Raineri tetap memuji mental anak-anak asuhnya saat berlaga di markas Stoke City di Stadion Bet365 akhir pekan lalu. The Foxes–julukan Leicester–mampu bangkit setelah ketinggalan 0-2 di babak pertama. Semula bencana datang saat Vardy diusir wasit pada menit ke-28 sehingga menggoyahkan permainan Leicester.
Tuan rumah The Potters–julukan Stoke–memanfaatkan jumlah pemain tim lawan yang berkurang satu pemain. Pada menit ke-39, Bojan Krkic mencetak gol pembuka dari titik putih. Sebelum turun minum, Joe Allen menambah keunggulan dengan satu gol.
Pada babak kedua, para pemain Leicester berusaha mengejar ketinggalan. Leonardo Ulloa membuka kebuntuan dengan gol pada menit ke-74 setelah menerima umpan dari Demarai Gray. Tim tuan rumah kembali terlena pada dua menit jelang peluit panjang ditiup. Daniel Amartey menyamakan kedudukan setelah memanfaatkan assist dari Christian Fuchs.
“Kami selalu ingin berjuang sampai akhir pertandingan. Prinsipnya, kami akan terus berusaha bermain sebaik mungkin,” kata Raineri. “Hasil ini bisa menjadi titik balik bagi kami menghadapi pertandingan selanjutnya.”
Dalam keterpurukan The Foxes saat ini yang berada di ambang zona degradasi, Raineri mendapat penghargaan sebagai pelatih terbaik dalam acara BBC Sports Personality Awards. Pelatih berusia 65 tahun itu telah membuat kejutan setelah membalikkan keadaan saat Leicester hampir terdepak dari liga primer, kemudian justru menjadi juara pada musim 2015-2016.
BBC| SKYSPORT| DAILYNEWS| ANTO