TEMPO.CO, Jakarta – Sementara Chairil Anwar bilang ingin hidup seribu tahun lagi, petinggi Manchester United cukup meminta Jose Mourinho berada di Old Trafford hingga sepuluh tahun mendatang. Begitulah kabar yang dimuat harian Mirror di Inggris.
Sepuluh tahun bagi Mourinho berada di sebuah klub bisa lebih panjang dibanding seribu tahunnya Chairil. Dari rekam jejaknya, pelatih asal Portugal itu hanya bertahan paling lama tiga tahun. Malah, ada olok-olokan, saat lewat masa dua tahun, dia pun bersiap untuk terkena sindrom tahun ketiga.
Dia bukannya tak mau berlama-lama di sebuah klub. “Saya ingin tinggal, katakanlah 12 tahun,” katanya suatu ketika. “Cara yang terbaik dalam mengelola klub adalah dalam keadaan yang stabil. Keadaan itu bagus untuk pemain dan klub. Stabilitas itu penting.”
Tapi keadaan tidak selalu berpihak kepadanya. Dua kali masa melatih di Chelsea, kariernya berakhir buruk. Musim lalu, dia dipecat pada musim ketiganya. Begitu pun pada masa melatihnya yang pertama, dia harus pergi karena bersitegang dengan si bos, Roman Abramovich.
Hal yang sama terjadi di Real Madrid, malah lebih parah. Di sana, ia bermusuhan dengan pemain—akibat perlakuannya kepada Iker Casillas. Mou pergi tanpa air mata perpisahan.
Nah, ada apa dengan petinggi United yang kemudian bersemangat menginginkan Mourinho untuk waktu yang lama?
Mourinho, yang punya kontrak tiga tahun, memulai start yang buruk dengan Setan Merah. Apalagi dia bukan anak yang manis. Belum genap setengah musim, dia sudah kena dua hukuman dilarang berada di pinggir lapangan saat timnya bertanding.
Kabarnya, kegembiraan para petinggi atas kinerja Mou adalah karena berhasil mendapatkan pemain mahal di klubnya. Ini yang membedakan Mou dengan dua pendahulunya, yakni David Moyes dan Louis van Gaal—yang gagal mendapatkan pemain berkelas.
Maklum, pemain bagus saja tidak cukup untuk klub semacam United. Mereka kepingin pemain bintang, selain untuk tampil di lapangan, bagus untuk laju kepentingan bisnis mereka.
Nah, Mourinho dianggap berhasil untuk satu hal itu. Apalagi belakangan ini tim asuhannya itu mulai menunjukkan performa yang lebih baik. Dalam 10 laga terakhir, mereka belum kalah.
Besar kemungkinan Setan Merah ingin menghadirkan kembali sosok Sir Alex Ferguson, yang bertahan di sana dalam jangka waktu yang lama.
Mourinho belum berkomentar tentang itu. Tapi, saat mengantar Chelsea juara dua musim lalu, dia sempat ditanyai soal pencapaian manajer terlama di Manchester United itu. “Prestasi Fergie teramat sulit untuk disamai oleh siapa pun manajer di Liga Primer,” katanya.
Bisa jadi keinginan petinggi agar dia tetap tinggal di Old Trafford sampai sepuluh tahun hanya rumor belaka. Mourinho sepertinya tak berniat berlama-lama di klub yang sekarang. Sampai sekarang, ia pun masih tinggal di hotel. Sedangkan anak dan istrinya tinggal di London.
Saat Natal pun dia tetap berada di sana. Dia ingin pasukannya siap saat menghadapi Sunderland dalam laga saat Boxing Day, sehari selepas Natal mendatang.
GUARDIAN | TELEGRAPH | IRFAN