TEMPO.CO, Jakarta - Angka 100 ternyata membawa bencana bagi Chris Smalling, bek tengah Manchester United. Saat mempersiapkan timnya untuk pertandingan melawan Swansea pada awal November lalu—bersama Luke Shaw—wakil kapten itu menemui Jose Mourinho.
Intinya satu. Keduanya minta tidak diturunkan. Shaw mengalami cedera dan masih belum bisa bermain. Sedangkan Smalling mengutarakan alasan, “Kondisi saya tidak sedang 100 persen.”
Mou mengangguk. Beruntung, United menang 3-1 atas Swansea. Namun seusai pertandingan, Mou pun mengeluhkan pemainnya yang dianggap tidak memiliki komitmen yang penuh untuk klubnya. “Tak semua atlet turun ke lapangan dengan kondisi tubuh fit 100 persen,” katanya.
Pemain yang dimaksud adalah Chris Smalling, “palang pintu” andalan Manchester United dalam beberapa tahun belakangan. Pada akhir masa kerja Sir Alex Ferguson, hingga beralih ke David Moyes dan Louis van Gaal—yang kerap salah memanggilnya dengan nama “Mike”—bekas pemain Fulham ini pun tetap menjadi pilihan.
Setelah peristiwa 100 persen itu, Smalling tak lagi mendapat tempat. Selain karena cedera, Mourinho pun mendapat gantinya, yakni Phil Jones, bek yang sebelumnya banyak didera cedera. Berpasangan dengan Marcos Rojo—yang juga menggantikan bek Eric Bailly yang cedera—Mou mengaku cukup puas dengan penampilannya.
Smalling? Dalam pertandingan melawan West Bromwich Albion pada pekan lalu, Mourinho akhirnya memasukkan Smalling di ujung pertandingan. Ia menggantikan Ander Hererra pada masa injury time. Selama dua menit, dia pun berlarian di lapangan.
Waktu nan sekejap itu bisa jadi pula pertanda yang terakhir buat bek berumur 27 tahun itu untuk berseragam Setan Merah. Kabar yang beredar dari Old Trafford santer terdengar, Jose Mourinho akan segera mendaratkan bek baru, yakni Victor Lindelof dari Benfica, Portugal.
Bek berusia 22 tahun ini dibeli Mourinho untuk memperkuat barisan belakang. Lindelof disebut-sebut memiliki kecepatan, punya tekel yang bersih, mampu membaca permainan, dan bola sepertinya ogah menjauh dari kakinya. “Dia punya gaya bermain seperti Rio Ferdinand,” kata bekas pemain Swedia, Jesper Blomqvist.
Bukan itu saja. Yang membuat Mourinho tertarik adalah karena dia bisa digeser menjadi bek kanan—akan bergantian dengan Antonio Valencia yang mulai dimakan usia.
Pihak Setan Merah tak mau berlama-lama lagi menunggu. Masalahnya, pada Januari mendatang klub ini akan kehilangan Eric Bailly yang akan membela negaranya, Gabon, di Piala Afrika. Bila perjalanan negerinya dalam turnamen itu lancar, dia bisa absen hingga enam pekan.
Kabar rencana kepindahan Lindelof pun dibuka oleh agennya, Hasan Cetinkaya, yang bicara kepada koran Swedia, Aftonbladet, Rabu lalu. “Ada tawaran yang masuk ke Benfica. Mereka pun telah mempertimbangkannya dengan baik. Tapi saya enggak mau berkomentar lebih khusus,” katanya.
Tak mau bicara khusus, tapi Centinkaya nyerocos lebih spesifik tentang klub yang dimaksud. “Victor masih muda, tapi dia sudah siap bertanding di klub yang berjuang untuk menjadi juara atau mengincar tempat di Liga Champions.”
Manchester United memenuhi ciri-ciri yang disebut Cetinkaya. Dari Old Trafford, kabarnya Wakil CEO Ed Woodward amat yakin bisa mendapatkannya tanpa harus menebus dengan membayar klausul rilis—yang mencapai 37,8 juta pound sterling—pemain yang sudah membela negerinya sebelas kali itu.
Yang jelas, tanpa harus dengan harga tebusan itu, Benfica untung besar. Lindelof dibeli dari Vasteras, klub Swedia, pada 2012 dengan harga 50 ribu euro.
Bagi Lindelof, yang punya kontrak hingga 2020, kepindahannya ke Old Trafford akan melambungkan pendapatannya yang saat ini sekitar 10 ribu euro per pekan.
Faktor lainnya? Zlatan Ibrahimovic, seniornya di timnas Swedia, mengatakan, “Apakah dia cukup bagus untuk United? Saya kira dia telah siap untuk bergabung dengan klub besar. Semuanya terserah dia.”
Yang jelas, Lindelof yang ikut bermain di Piala Eropa lalu telah tumbuh menjadi pemain yang baik. “Dia memiliki tanggung jawab dengan tim nasional saat ini,” katanya.
Pada hari-hari mendatang, menjelang pembukaan bursa transfer musim dingin Januari kelak, proses negosiasi antara Ed Woodward dan Presiden Benfica Luis Filipe Vieira diprediksi akan segera menemui titik terang.
Itu berarti pula nasib Chris Smalling kian jelas: terancam out.
GUARDIAN | REUTERS | THE SUN | IRFAN
Baca:
5 Pemain Muda Berbakat Ini Bakal Ramaikan Bursa Transfer
Chelsea Ingin Akhiri Tahun dengan Rekor 13 Kemenangan