TEMPO.CO, Surabaya - Ribuan suporter Persebaya Surabaya menggelar kegiatan Parade Bela Persebaya dengan berjalan kaki dari Tugu Pahlawan menuju Balai Kota Surabaya, Senin, 26 Desember 2016. Rute yang dilewati dari Jalan Pahlawan-Kramat Gantung-Gemblongan-Tunjungan-Gubernur Suryo-Yos Sudarso-Wali Kota Mustajab-hingga finis di Balai Kota Surabaya.
Sembari berparade, Bonek—julukan suporter tersebut—membentangkan sejumlah poster dan spanduk besar. Mereka mengenakan pakaian berwarna hijau dan memenuhi ruas jalan yang dilewati. Kegiatan Bonek ini mendapat pengawalan ketat dari aparat Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya.
Presidium Bonek, Andi Peci, mengatakan kegiatan parade merupakan satu dari serangkaian perjuangan Bonek untuk mendukung tim kesayangannya kembali ke kancah persepakbolaan nasional. "Hari ini kami ingin membuat sesuatu yang berbeda, yang lebih soft soal perjuangan ini,” kata Andi.
Baca:
Penggerebekan Teroris, Tersangka Serang Polisi dengan Golok
Tunggu Putusan Hakim, Ahok Akan Lakukan Ini
Umrah, Ini Doa Djarot untuk Ahok
Joget-joget di Tempat Umrah, Ayu Ting Ting Dibanjiri Hujatan
Menurut Andi, aksi yang dikemas dalam bentuk parade itu juga sebagai pemanasan sebelum mereka mendatangi Kongres Tahunan PSSI pada 8 Januari 2017, yang rencananya digelar di Bandung. “Jadi,ini hanya pemanasan menjelang kongres PSSI,” ujarnya.
Andi meminta Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi melihat dan mendengar tuntutan Bonek. “Kami berharap dan mengimbau kepada Ketua PSSI yang baru bahwa persoalan sepak bola nasional tidak akan pernah selesai jika persoalan Persebaya tidak diselesaikan juga,” kata dia.
Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya Muhammad Iqbal, yang turut mengawal parade, berujar kegiatan tersebut berjalan aman. Sebab, polisi mengawal sejak berangkat hingga mereka pulang kembali ke rumah masing-masing. “Kondisinya aman, karena mereka hanya ingin parade saja, tidak ada kegiatan lainnya,” katanya.
Setelah parade berakhir, ribuan Bonek berangsur-angsur diangkut oleh mobil Satuan Polisi Pamong Praja Kota Surabaya untuk diantarkan ke asalnya masing-masing. Sebagian Bonek yang belum memperoleh tumpangan bergerombol di Gubernur Suryo hingga Balai Kota Surabaya.
MOHAMMAD SYARRAFAH