TEMPO.CO, Jakarta - Tottenham Hotspur berhasil menahan laju kemenangan Chelsea dalam lanjutan laga Liga Inggris, Kamis dinihari tadi, 5 Januari 2017. Tak hanya itu, Tottenham juga berhasil membuat lini depan skuad asuhan Antonio Conte tumpul. Padahal, dalam 13 laga sebelumnya, Diego Costa cs selalu tampil trengginas.
Kunci kemenangan Tottenham dalam laga itu adalah mereka mampu beradaptasi dengan permainan Chelsea. Tak seperti biasanya, di mana mereka selalu berupaya mendominasi penguasaan bola, pada laga dinihari tadi Tottenham tampak lebih berhati-hati dalam melakukan tekanan kepada para pemain Chelsea yang menguasai bola.
Alhasil, mereka kalah dalam penguasaan bola dari Chelsea. Tottenham hanya menguasai 46 persen bola, sedangkan Chelsea berhasil menguasai 54 persen.
Baca: Conte Tarik Pulang Dua Pemain yang Dipinjamkan
Manajer Mauricio Pochettino patut mendapat pujian dengan perubahan strategi yang dia lakukan dalam laga itu. Tottenham yang terbiasa menggunakan skema 4-2-3-1 justru menggunakan skema tiga pemain belakang, 3-4-2-1,
Pochettino sedikit mendorong Kyle Walker dan Danny Rose ke depan untuk meredam dua bek sayap Chelsea, Victor Moses dan Marcos Alonso, sejak mereka memegang bola. Victor Wanyama dan Mousa Dembele juga sukses meredam kecepatan Eden Hazard dan Pedro Roriguez. Alhasil, Chelsea hanya memiliki dua tendangan ke arah gawang Hugo Lloris.
Di lini serang, Pochettino membuat trik dengan menempatkan Harry Kane sebagai False 9 dan mendorong Dele Alli agar lebih sering berdiri sejajar dengan Kane. Skema inilah yang membuat mereka berhasil mencetak dua gol melalui sundulan.
Baca: Dikalahkan Swansea, Arsenal Gagal Dekati Spurs dan Leicester
Lini belakang Chelsea yang digalang oleh David Luiz dan Garry Cahill tampak sangat berkonsentrasi pada Kane setiap umpan lambung dilepaskan oleh pemain Tottenham. Kondisi itu membuka celah bagi Alli yang dengan mudah menceploskan dua sundulan ke arah gawang Thibaut Courtois.
Inilah titik lemah Chelsea yang dalam 13 laga sebelumnya tak berhasil ditemukan oleh manajer tim lawan. Kemenangan itu membuktikan kecerdikan Pochettino, yang dalam laga perdananya November lalu ditekuk Chelsea 1-2.
FEBRIYAN