Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kongres Tahunan, Ini 5 Masalah yang Harus Diselesaikan PSSI

image-gnews
Ratusan anggota Bonek berkumpul di Taman Apsari, Surabaya, memprotes PSSI yang dianggap ingkar janji soal status Persebaya, 10 November 2016. (TEMPO/MOHAMMAD SYARRAFAH)
Ratusan anggota Bonek berkumpul di Taman Apsari, Surabaya, memprotes PSSI yang dianggap ingkar janji soal status Persebaya, 10 November 2016. (TEMPO/MOHAMMAD SYARRAFAH)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator organisasi pemerhati sepak bola Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali mengatakan, setidaknya ada lima masalah utama sepakbola Indonesia yang harus diselesaikan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang baru, yakni Edy Rahmayadi, dalam kongres tahunan yang akan digelar Ahad, 8 Januari 2017 di Hotel Arya Duta Bandung.

Akmal menuturkan, salah satu masalah yang harus diperhatikan adalah dualisme klub dan juga masalah legalitas sejumlah klub yang sangat pelik. Menurut Akmal, PSSI harus bisa menyelesaikan masalah yang terjadi dalam kepengurusan Persebaya Surabaya, Arema Indonesia, Bhayangkara FC, PS TNI, Madura United, Bali United, Persewangi Banyuwangi, Lampung FC, dan Persipasi Kota Bekasi.

Belum lagi, kata Akmal, masalah klub yang ‘dizalimi’ pengurus PSSI sebelumnya di era Djohar Arifin dan La Nyalla Mattalitti seperti Persema Malang dan Persibo Bojonegoro. Masalah harus diselesaikan secara obyektif baik dari segi hukum sepak bola maupun hukum negara.

“Masalah menjadi pelik karena ada sejumlah anggota komite eksekutif yang punya kepentingan dengan kasus yang ada. Inilah yang disebut bom waktu. Salah dalam mengambil keputusan bisa jadi akan menghadirkan guncangan,” kata Akmal Marhali dalam keterangan resminya, Sabtu, 7 Januari 2017.

Menurut Akmal, kasus Persebaya menjadi titik paling krusial untuk diselesaikan. Secara de facto dan de jure, Persebaya asli atau yang terdaftar sebagai voter sejatinya adalah yang di bawah naungan PT Persebaya Indonesia. Alih kepemilikan dari Persebaya (PT MMIB) menjadi Bhayangkara FC dinilai tidak sah secara hukum karena yang dijual PT MMIB adalah lisensi bodong. Selain itu, Persebaya asli (PT Persebaya Indonesia) telah memenangkan Hak Paten (HAKI) sebagai pemilik logo asli Persebaya.

“Ke depan PSSI juga harus membuat aturan baku prosedur jual beli saham klub agar kasus yang terjadi saat ini tak terulang. Yang dijual adalah sahamnya, bukan gonta-ganti perusahaan yang meniadakan kewajiban masa lalu seperti utang ke pihak ketiga. Jual beli lisensi dilarang FIFA,” ujar Akmal menegaskan.

Kedua, masalah yang harus dituntaskan adalah kasus sepakbola gajah. Masalah ini sebenarnya bisa diselesaikan dengan cepat. Namun, PSSI pada era La Nyalla Mattalitti meninggalkan beban ini kepada pengurus baru.

Menurut Akmal, penjatuhan hukuman kepada para pelatih dan pemain harus ditinjau ulang karena banyak pemain yang tak bersalah. "Aktor intelektualnya tetap bebas. Para pelatih dan pemain yang tak bersalah harus segera dibersihkan nama baiknya agar mereka bisa kembali mencari nafkah di sepak bola,” kata Akmal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketiga, soal pengaturan skor yang dianggap masih menjadi penyakit paling ‘mematikan’ di sepak bola Indonesia. Atur-mengatur skor dan juara yang terjadi selama ini membuat sepak bola Indonesia mati prestasi. PSSI harus segera membentuk tim independen untuk mengurus dan menyelesaikan masalah match fixing. “PSSI bisa membentuk tim independen untuk memerangi match fixing bekerja sama dengan pihak kepolisian. Match fixing harus dimusnahkan dari sepak bola Indonesia bila ingin berprestasi,” kata Akmal.

Keempat, Akmal menilai harus ada amandemen statuta PSSI, terutama soal aturan orang yang sedang dan pernah terlibat hukum tak boleh jadi pengurus, pemilik suara di Kongres, sampai kepada kompetisi professional. PSSI juga harus membuat aturan tegas soal rangkap jabatan. Sehingga, PSSI lebih professional. “Mereka yang rangkap jabatan di sepak bola, harus memilih agar tak terjadi konflik kepentingan saat mengambil keputusan,” kata Akmal.

Menurut Akmal, status asprov (asosiasi provinsi) sebagai voters juga harus dikaji ulang karena mereka adalah kepanjangan tangan PSSI Pusat. Mereka bagian dari pengurus. Status Asprov sebagai pemilik suara harus dibuang. Pemilik suara harus menjadi milik klub-klub anggota PSSI.

Terakhir, PSSI harus memberdayakan asprov sebagai kepanjangan tangan untuk menggerakkan kompetisi kelompok umur di daerahnya. Menurut Akmal, minimnya prestasi timnas saat ini tak lepas dari buruknya pembinaan pemain muda dan juga pengelolaan timnas. “Hukum Asprov yang tak mampu menjalankan visi misi PSSI Pusat, bila perlu ganti pengurusnya,” Akmal mengungkapkan.

Akmal berharap ketua umum yang baru mampu menyelesaikan pekerjaan rumah tesrsebut. Hasil kongres tahunan dinilai Akmal menjadi tolok ukur apakah PSSI akan benar-benar menjalankan reformasi atau tetap kembali berkubang dengan masalah masa lalu.

LARISSA HUDA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menpora Sepakat dengan Putusan PSSI Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong Ditentukan Seusai Piala Asia U-23

3 jam lalu

Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong. PSSI
Menpora Sepakat dengan Putusan PSSI Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong Ditentukan Seusai Piala Asia U-23

Menpora Dito Ariotedjo sepakat dengan PSSI bahwa perpanjangan kontrak pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong akan ditentukan setelah Piala Asia U-23.


Indra Sjafri Minta Dikotomi Pemain Lokal dan Keturunan di Timnas Indonesia Dihentikan

17 jam lalu

Pelatih timnas U-20 Indonesia Indra Sjafri saat ditemui di Lapangan B Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 27 Maret 2024. TEMPO/Randy
Indra Sjafri Minta Dikotomi Pemain Lokal dan Keturunan di Timnas Indonesia Dihentikan

Indra Sjafri menilai pemain Timnas Indonesia yang sudah berpaspor Indonesia bukan lagi keturunan, tapi sepenuhnya menjadi WNI.


Target Kemenangan atas Irak Bukan Misi Mustahil Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

1 hari lalu

Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026. PSSI
Target Kemenangan atas Irak Bukan Misi Mustahil Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia menunjukkan performa apik saat meraih kemenangan telak atas Vietnam dalam lanjutan Grup F putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026.


Asprov PSSI Sumut Gandeng Indra Sjafri Sebagai Konsultan Tim Sepak PON 2024

2 hari lalu

Indra Sjafri. PSSI
Asprov PSSI Sumut Gandeng Indra Sjafri Sebagai Konsultan Tim Sepak PON 2024

Asprov PSSI Sumut menggandeng Indra Sjafri sebagai konsultan tim sepak bola yang akan berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024.


Kata Erick Thohir Usai Timnas Indonesia Kalahkan Vietnam 3-0 di Hanoi dalam Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026

2 hari lalu

Timnas Indonesia merayakan gol saat menghadapi Vietnam di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion My Dinh, Hanoi, Vietnam, Selasa, 26 Maret 2024. Kredit: Tim Media PSSI.
Kata Erick Thohir Usai Timnas Indonesia Kalahkan Vietnam 3-0 di Hanoi dalam Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia masih menyisakan dua pertandingan kandang dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang dijadwalkan pada Juni nanti.


Rafael Struick Susul Skuad Timnas Indonesia ke Vietnam Setelah Kondisi Kesehatan Membaik

3 hari lalu

Pemain Timnas Indonesia, Rafael Struick. pssi.org
Rafael Struick Susul Skuad Timnas Indonesia ke Vietnam Setelah Kondisi Kesehatan Membaik

Anggota Exco PSSI Arya Sinulingga mengatakan Rafael Struick akan bertolak ke Hanoi, Vietnam pada hari ini Senin, 25 Maret 2024 pukul 14.00 WIB.


Sumardji Pastikan Isu Hotel Timnas Indonesia Diserang Kembang Api Hoaks

3 hari lalu

Manager Timnas Indonesia, Kombes Sumardji. (foto: istimewa)
Sumardji Pastikan Isu Hotel Timnas Indonesia Diserang Kembang Api Hoaks

Ketua BTN Sumardji menduga kembang api yang muncul di dekat lokasi Timnas Indonesia latihan berasal dari pesta rakyat setempat.


Menjelang Tanding di Vietnam, PSSI Bantah Pemain Timnas Indonesia Sakit karena Dikerubungi Fans Usai Latihan

4 hari lalu

Selebrasi pemain Timnas Indonesia ketiika mencetak gol saat menghadapi Timnas Vietnam di laga Kualifikasi piala dunia 2026 di SUGBK, Senayan, Jakarta, Kamis, 21 Maret 2024. Laga tersebut dimenangkan Timnas Indonesia dengan gol tunggal yang diciptakan Egy Maulana (10). TEMPO/ Febri Angga Palguna
Menjelang Tanding di Vietnam, PSSI Bantah Pemain Timnas Indonesia Sakit karena Dikerubungi Fans Usai Latihan

Angota Exco PSSI Arya Sinulingga mengatakan para pemain timnas Indonesia sakit karena perubahan cuaca.


3 Catatan Indra Sjafri Usai Timnas Indonesia U-20 Bermain Imbang Melawan Cina 1-1

5 hari lalu

Pesepak bola Timnas U-20 Indonesia Figo Dennis Saputrananto (depan) berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Timnas U-20 China dalam pertandingan persahabatan internasional di Stadion Madya, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Jumat 22 Maret 2024. Pertandingan berakhir imbang dengan skor 1-1. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
3 Catatan Indra Sjafri Usai Timnas Indonesia U-20 Bermain Imbang Melawan Cina 1-1

Indra Sjafri berbicara soal permainan anak asuhnya hingga pemain diaspora usai laga perdana Timnas Indonesia U-20 Ivs Cina U-20.


Resmi Jadi WNI, Cyrus Margono Akui Sudah Komunikasi dengan Pelatih Kiper Timnas Indonesia

7 hari lalu

Pemain keturunan Indonesia Cyrus Margono seusai mengucap sumpah setia sebagai WNI di Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta, Cawang, Jakarta Timur, Selasa, 21 Maret 2024. TEMPO/Randy.
Resmi Jadi WNI, Cyrus Margono Akui Sudah Komunikasi dengan Pelatih Kiper Timnas Indonesia

Cyrus Margono mengatakan ke depan bakal berkomunikasi juga dengan PSSI. Soal kemungkinan membela Timnas Indonesia?