Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keunggulan 8 Poin Belum Menjamin Chelsea Juara, Ini Sebabnya

image-gnews
Diego Costa merayakan golnya dalam pertandingan Liga Primer Inggris antara Chelsea dan hull City di kandang Chelsea, 23 Januari 2017. Chelsea menang 2-0. AP/Frank Augstein
Diego Costa merayakan golnya dalam pertandingan Liga Primer Inggris antara Chelsea dan hull City di kandang Chelsea, 23 Januari 2017. Chelsea menang 2-0. AP/Frank Augstein
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dua kisah nan lengkap pernah dialami Antonio Conte semasa menjadi pemain Juventus. Kisah pertama, menyesakkan. Pada musim 1999/2000, saat liga tersisa empat pekan, klub asal Turin itu perkasa dengan selisih lima poin atas klub di bawahnya.

Tapi nasib baik tak berpihak pada mereka. Dua kekalahan tandang, yakni di Verona dan Perugia, berakibat fatal. Mereka gagal menjadi juara. Lazio, yang saat itu dipegang Sven-Goran Eriksson, yang sukses mengangkat piala.

Nasib sebaliknya menghampiri dua tahun kemudian. Conte, yang saat itu berstatus pemain veteran, terperangkap bersama pasukan Marcello Lippi di peringkat ketiga, di bawah AS Roma dan Inter Milan. Tapi kemudian mereka menang dalam lima laga terakhir, sementara Inter Milan tersandung. Mereka pun menjadi juara.

Baca: Bali United Ditinggal Indra Sjafri, Apa Kata Irfan Bachdim?

Dua pengalaman ini benar-benar dicatat dengan baik oleh Conte, terutama dalam menghadapi persaingan di Liga Primer—yang sudah masuk pekan ke-22.  Conte, yang bersama Juventus merebut scudetto lima kali sebagai pemain dan tiga kali sebagai manajer, merasakan kepedihan dalam pengalaman pertama. “Saya menang dan kehilangan gelar juara hanya dalam empat pekan,” katanya.

Pesan Conte jelas. Dia ingin menyampaikan kepada siapa pun di Chelsea bahwa semua kemungkinan, yang baik maupun buruk, bisa terjadi dalam perjalanan mereka mengejar gelar juara. “Saya dan para pemain harus menyadari betul liga ini akan sangat ketat hingga akhir,” katanya.  

Baca: Presiden Jokowi Bentuk Tim untuk Memajukan Sepak Bola

Dalam 10 tahun terakhir, persaingan di Liga Inggris relatif longgar hanya pada 2013 dan 2015. Manchester United dan Chelsea melaju dengan mulus dari awal hingga akhirnya merebut juara.

Namun tidak dalam beberapa musim lainnya. Pada 2012, dua klub Manchester bersaing hingga detik-detik terakhir liga. City akhirnya menang setelah unggul selisih gol.

Pertarungan seru juga terjadi pada musim 2013-/2014. Saat itu, Manchester City, Chelsea, dan Liverpool bersaing ketat hingga akhir musim.

Saat tengah berada di puncak, Liverpool terpeleset ketika bertanding melawan Chelsea. Kekalahan yang amat fatal, karena yang terjadi kemudian Manchester City menyodok ke peringkat pertama dan menjadi juara.

Baca: Klub Peserta Piala Presiden Tolak Pakai Aturan Baru ISL

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Musim lalu pun tak kalah seru. Leicester, yang menjadi kuda hitam, berhasil menyalip Tottenham Hotspur dan kemudian menjadi juara untuk pertama kalinya.

Bagaimana dengan musim ini? Laju kemenangan 13 kali beruntun Chelsea akhirnya dihentikan Tottenham Hotspur. Bersama Arsenal, pasukan asuhan Mauricio Pochettino itu diprediksi menjadi tim yang mampu memberikan perlawanan terhadap Chelsea.

Penampilan Spurs terus menanjak dan diprediksi berjalan konstan hingga dua atau tiga bulan ke depan. Tentu ini berbeda dengan dua klub lainnya, yakni Liverpool dan Manchester City. Pada awal musim mereka amat perkasa, tapi belakangan keduanya kerap tersandung.

Ihwal persaingan merebut gelar juara, Pochettino pernah mengatakan keadaan saat ini lebih menguntungkan pihaknya ketimbang pada musim lalu. “Saat itu, kami tertekan oleh pergerakan Leicester City. Saya kira pada musim ini kami berada dalam posisi seperti mereka,” katanya.

Baca: Ferguson Puji Kinerja Mourinho di Manchester United

Yang dimaksudkan pelatih asal Argentina itu jelas. Dia menginginkan pasukan The Lily Whites menjadi penekan bagi Chelsea—sambil berharap The Blues tersandung seperti yang mereka alami. “Kini mereka seperti kami,” katanya.

Namun Spurs, seperti dikatakan Pochettino, hanya berusaha bermain baik secara konsisten. Buahnya sudah mereka dapatkan. Berpekan-pekan berada di posisi kelima, tiba-tiba, saat tim lainnya mulai, mereka berhasil melangkah ke posisi kedua menempel Chelsea.

The Blues tentu saja diuntungkan oleh absennya mereka dalam kompetisi Eropa. Mereka menjadi lebih fresh dan mampu menjaga konsentrasi di liga. Sebaliknya, Spurs masih harus memecah fokus untuk upaya mereka di Liga Europa.

Tentu saja hal ini membuat Chelsea di atas angin dengan keunggulan delapan poin di atas Spurs. Namun Conte tak mau gegabah. Dia akan lebih mengingat peristiwa buruk yang terjadi pada 2000 dibanding ketika menjadi juara. Dia tentu tak ingin pengalaman yang menyakitkan itu kembali terjadi.

INDEPENDENT | DAILYMAIL | BBC | IRFAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Liverpool Kalah di Kandang Everton, Virgil Van Dijk Minta Timnya Akhiri Musim dengan Benar

9 jam lalu

Pemain Liverpool Virgil Van Dijk berduel saat The Reds menghadapi Fulham di Anfield, Ahad, 3 Desember 2023. Twitter @LFC.
Liverpool Kalah di Kandang Everton, Virgil Van Dijk Minta Timnya Akhiri Musim dengan Benar

Kapten Liverpool Virgil van Dijk mendesak para pemain untuk segera bangkit setelah kekalahan Derby Merseyside melawan Everton.


Liverpool Keok di Kandang Everton, Jurgen Klopp: Kami Terburu-buru dan Tidak Cukup Baik

9 jam lalu

Ekspresi pemain Liverpool Mohamed Salah setelah pemain Everton Dominic Calvert-Lewin mencetak gol dalam pertandingan Liga Inggris di Goodison Park, Liverpool, 25 April 2024. Everton berhasil kalahkan Liverpool dengan skor 2-0 pada derby Merseyside. Action Images via Reuters/Lee Smith
Liverpool Keok di Kandang Everton, Jurgen Klopp: Kami Terburu-buru dan Tidak Cukup Baik

Manajer Liverpool Jurgen Klopp meminta maaf kepada para penggemar setelah kekalahan 2-0 dari Everton dalam Derby Merseyside.


Liga Inggris: Liverpool Kalah di Markas Everton, Jurgen Klopp Minta Maaf pada Suporter

10 jam lalu

Pelatihn Liverpool Jurgen Klopp. REUTERS
Liga Inggris: Liverpool Kalah di Markas Everton, Jurgen Klopp Minta Maaf pada Suporter

Manajer Liverpool, Jurgen Klopp, meminta maaf kepada para penggemar setelah timnya kalah 2-0 dari Everton dalam derby Merseyside Liga Inggris.


Hasil, Top Skor, Klasemen Liga Inggris: Liverpool Ditekuk Everton, Manchester United Kalahkan Sheffield

12 jam lalu

Logo Liga Inggris. (Reuters/Tempo)
Hasil, Top Skor, Klasemen Liga Inggris: Liverpool Ditekuk Everton, Manchester United Kalahkan Sheffield

Hasil Liga Inggris pada Kamis dinihari, 25 April 2024: Liverpool kalah dari Everton, sedangkan Manchester United mengalahkan Sheffield United.


Everton vs Liverpool, Jurgen Klopp Ingin Jaga Peluang Juara Liga Inggris

21 jam lalu

Pelatihn Liverpool Jurgen Klopp. REUTERS
Everton vs Liverpool, Jurgen Klopp Ingin Jaga Peluang Juara Liga Inggris

Pelatih Liverpool Jurgen Klopp mengatakan pertandingan bertajuk Derby Merseyside melawan Everton pada pekan ke-34 Liga Inggris penting.


Prediksi Everton vs Liverpool di Liga Inggris Pekan Ke-34: Jadwal Live, H2H, Kondisi TIm, Perkiraan Formasi

1 hari lalu

Prediksi Everton vs Liverpool di Liga Inggris Pekan Ke-34: Jadwal Live, H2H, Kondisi TIm, Perkiraan Formasi

Laga bertajuk Derbi Merseyside antara Everton vs Liverpool akan tersaji pada pekan ke-34 Liga Inggris 2023-2024.


Arsenal Kalahkan Chelsea 5-0, Peran Kai Havertz Jadi Sorotan

1 hari lalu

Pemain Arsenal, Kai Havertz merayakan gol ketiga mereka saat bertanding melawan Chelsea dalam Liga Premier Inggris, di Emirates Stadium, London, Inggrs, 23 April 2024. Reuters/Matthew Childs
Arsenal Kalahkan Chelsea 5-0, Peran Kai Havertz Jadi Sorotan

Dua gol Kai Havertz dalam kemenangan 5-0 Arsenal atas Chelsea menghidupkan harapan meraih gelar juara Liga Inggris musim ini.


Hasil dan Klasemen Liga Inggris: Arsenal Kalahkan Chelsea 5-0, Ben White dan Kai Havertz Bikin Brace

1 hari lalu

Arsenal. REUTERS/Dylan Martinez
Hasil dan Klasemen Liga Inggris: Arsenal Kalahkan Chelsea 5-0, Ben White dan Kai Havertz Bikin Brace

Arsenal kokoh di puncak klasemen Liga Inggris seusai mengalahkan Chelsea dengan skor 5-0.


Prediksi Arsenal vs Chelsea di Laga Tunda Liga Inggris Malam Ini

2 hari lalu

Pemain Arsenal Gabriel melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Crystal Palace dalam pertandingan Liga Inggris di Stadion Emirates, London, 20 Januari 2024. Arsenal berhasil gilas tamunya Crystal Palace dengan skor 5-0. Action Images via Reuters/Andrew Boyers
Prediksi Arsenal vs Chelsea di Laga Tunda Liga Inggris Malam Ini

Simak kabar kedua tim menjelang derby London Arsenal vs Chelsea di Liga Inggris, serta perkiraan susunan pemain dan prediksi pertandingan.


Rekap Hasil dan Klasemen Liga Inggris Pekan Ke-34: Arsenal dan Liverpool Ketat di Dua Besar

3 hari lalu

Logo Liga Inggris.
Rekap Hasil dan Klasemen Liga Inggris Pekan Ke-34: Arsenal dan Liverpool Ketat di Dua Besar

Arsenal dan Liverpool bersaing ketat di posisi dua besar klasemen Liga Inggris setelah kembali ke jalur kemenangan pada pekan ke-34.