TEMPO.CO, Jakarta - Klub Persela Lamongan bersiap membentuk kerangka tim untuk menghadapi Piala Presiden 2017 untuk bersaing dengan tim peserta lain.
Pelatih Persela Lamongan, Herry Kiswanto, di Lamongan, Kamis, 26 Januari 2017, mengatakan, setelah dia ditunjuk sebagai pelatih baru tim tersebut, ia bertekad membawa tim kebanggaan warga Lamongan itu bisa lebih bersaing di kompetisi musim depan, dengan fokus mencari kerangka tim menghadapi Piala Presiden 2017.
"Saya ingin Persela dapat sejajar dengan tim kontestan lain di kompetisi nanti, dan ini sebuah tantangan besar bagi saya. Karena saya juga ingin menciptakan para pemain muda yang bagus dan potensial dari Lamongan, selepas Dendi (Sulistyawan) meninggalkan tim," katanya.
Herry mengaku harus merintis lagi dari nol dalam kompetisi sepak bola nasional. Sebab, sebelumnya ia mendapat sanksi seumur hidup dari PSSI akibat dugaan permainan sepak bola gajah saat menangani PSS Sleman, Oktober 2014. Kala itu, PSS yang diasuhnya berlomba membuat gol bunuh diri saat melawan PSIS Semarang.
Hukuman sebagian pelaku diputihkan PSSI pada minggu lalu. "Hukuman yang sama terima tidak jelas. Semua harus dijelaskan, supaya publik juga tahu kebenarannya," kata Herry.
Sementara itu, manajer Persela, Yunan Achmadi, mengatakan pihaknya sebelumnya telah menjalin kesepakatan dengan Herry Kiswanto untuk membuat Persela berprestasi.
"Kami sudah sepakat menjalin kesepakatan selama satu musim, dan agenda Piala Presiden 2017 akan menjadi test case awal pelatih baru Herry Kiswanto bersama Persela," katanya.
ANTARA