TEMPO.CO, Jakarta - Leicester City mengumumkan bahwa mereka telah memecat manajer Claudio Ranieri. Pemecatan terhadap pelatih asal Italia itu dilakukan setelah rangkaian buruk yang terus diraih tim juara bertahan itu, yang kini terancam terdegradasi dari Liga Primer Inggris.
Begini jejak penuh warna mantan pelatih Chelsea itu di Leicester:
13 Juli 2015: Ditunjuk jad pelatih Leicester City. Tak semua orang menyambutnya positif.
14 Februari 2016: Leicester klah 2-1 oleh Arsenal. Itu jadi kekalahan terakhir mereka dari musim 2015-16 karena setelah tu mereka 12 kali tak terkalahkan.
Baca:
Leicester Akhirnya Pecat Claudio Ranieri
Rooney Akhirnya Putuskan Bertahan di Manchester United
2 Mei 2016: Leicester juara Liga Inggris untuk pertama kalinya.
16 Mei 2016: Ranieri jadi manajer terbaik pilihan Asosiasi pelatih.
18 Mei 2016: terpilih sebagai manajer terbaik Liga Inggris 2016. Ia juga terpilih jadi manajer terbaik Italia untuk tahun itu, di negaranya.
16 Juli 2016: Pemain kunci Leicester, N'golo Kante, pindah ke Chelsea. Kepergian gelandang ini dianggap jadi salah satu penyebab hasil buruk klub di musim ini.
13 Agustus 2016: Leicester kalah pada pertandingan pertama mereka musim 2016-17, ditekuk Hull 2-1.
15 Oktober 2016: Leicester dipukuk Chelsea 3-0 di Stamford Bridge.
Baca: Ranieri Dipecat Leicester, Begini Kehebohan di Twitter
22 November 2016: Leicester berhasil jadi juara grup Liga Champions dengan satu pertandingan tersisa.
18 Desember 2016: Ranieri terpilih sebagai pelatih terbaik versi BBC Sports Personality of the Year.
7 Februari 2017: Hanya dua kali menang dalam 15 pertandingan liga, Leicester menegaskan Ranieri mendapat dukungan "tak tergoyahkan" dari mereka.
22 Februari 2017: The Foxes kalah 2-1dari Sevilla di leg pertama babak 16 besar Liga Champions.
23 Februari 2017: Ranieri dipecat.
BBC | NS