TEMPO.CO, Samarinda - Finalis Piala Presiden 2017, Pusamania Borneo FC (PBFC), melaporkan akun Twitter @mafiawasit ke polisi. Akun media sosial tersebut dinilai telah melecehkan klub yang menjadi kebanggaan warga Samarinda, Kalimantan Timur, tersebut.
Head Media Officer PBFC Abe Hedly mengatakan telah memiliki bukti atas dugaan pelecehan yang dilakukan akun yang memiliki pengikut 31 ribu tersebut.
"Ini akan menjadi pelajaran bagi pemegang akun tersebut agar bisa lebih berhati-hati. Kami yakin pihak kepolisian bisa memproses kasus ini dan mengungkap sosok di balik akun itu," ucap Abe melalui rilisnya, Selasa, 7 Maret 2017.
Abe tak menjelaskan secara rinci posting-an @mafiawasit yang dinilainya telah melanggar aturan hukum, khususnya pelanggaran terhadap Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik. Namun ia memberikan satu contoh cuitan @mafiawasit yang dipersoalkan.
"Kalian terlalu sibuk dengan #NoBrayDay sehingga pada ga tau kalau kemarin ada Coreo 3D dari Perseba Borneo FC. #Respect," cuit @mafiawasit, 13 Oktober 2016, yang dilengkapi dengan gambar sindiran.
Awalnya, PBFC enggan mempersoalkan cuitan itu. Namun dampaknya semakin hari dinilai sudah kelewat batas. "Makin ke sini, akun tersebut kebablasan, sehingga perlu dilakukan pencegahan agar tidak berimbas lebih jauh, terutama soal citra tim kami yang digiring ke arah negatif," ujar Abe.
Abe menilai bukan hanya PBFC saja yang dirugikan, tapi juga banyak pihak lain. "Kami menyikapi serius kasus ini dengan memperkarakan pemegang akun itu," tutur Abe.
Ada beberapa pasal yang menjadi pertimbangan PBFC dalam melaporkan akun tersebut, yakni Pasal 27, 28, dan 32 UU ITE.
"Pasal-pasal lain bisa saja bertambah jika nanti dalam proses pengembangan ditemukan bukti baru, apalagi kami juga menemukan bukti bahwa ada personal insult dalam cuitan yang mereka bagikan kepada publik," kata Abe.
FIRMAN HIDAYAT | SAPRI MAULANA