TEMPO.CO, Jakarta - Antonio Cassano, salah satu pemain Italia dengan kemampuan teknik sangat baik sekaligus penuh kontroversi, mengumumkan pensiunnya pada Senin untuk kedua kalinya dalam kurun waktu kurang dari sepekan.
Pria 35 tahun itu, yang kariernya diwarnai sejarah masalah disiplin dan kelebihan berat badan, bergabung dengan klub yang baru promosi Verona dua pekan silam. Pada Selasa lalau, Ia berkata akan mengakhiri kariernya, namun membatalkan keputusannya beberapa jam kemudian.
Pada Senin, ia kembali mengumumkan bahwa dirinya pensiun, mengumumkan keputusannya melalui akun twitter istrinya Carolona Marcialis (@chriscarol99).
"Antonio Cassano tidak akan bermain sepak bola lagi," kata pernyataan itu.
"Saya meminta maaf kepada kota Verona, seluruh penggemar, kepada presiden Maurizio Setti, kepada direktur olahraga Filippo Fusco, kepada pelatih Fabio Pecchia, kepada rekan-rekan setim dan kepada staf medis dan teknis."
"Saat ini, saya merasa bahwa prioritas saya adalah untuk dekat kepada anak dan istri saya," cuit dia lagi.
Cassano sebelumnya bermain di Sampdoria, di mana ia setuju untuk memutus kontraknya pada Januari silam setelah dibekukan dari skuad.
Diberkahi kemampuan olah bola yang langka, sentuhan ringan dan kemampuan untuk mengecoh pengawalnya, bakat Cassano tidak pernah dipertanyakan, meski ia dibebani harapan-harapan tidak realistis sebagai pemain remaja.
Lahir di kota Italia selatan Bari, Cassano pernah bermain di AS Roma, Real Madrid, AC Milan, Inter Milan, dan Parma. Kariernya diwarnai beberapa aksi mengamuk dan perselisihan-perselisihan pribadi.
Ia membual mengenai aktivitas seksualnya pada otobiografinya dan mencoreng wajah Italia pada Piala Eropa 2012 ketika ia berkata dirinya berharap tidak ada homoseksual di skuad. Cassano belakang meminta maaf atas pernyataannya itu.
Kecintaannya pada makanan juga terdokumentasi dengan baik dan ia diganggu sejumlah masalah berat badan sepanjang kariernya.
Ketika ia berada di Real Madrid, pelatih kepala saat itu Fabio Capello memperkenalkan istiah "Cassanata" untuk semua tindak indisipliner.
Cassano telah 39 kali memperkuat timnas Italia, bermain pada Piala Eropa 2004 dan 2012 di mana ia membantu Italia mencapai final setelah membentuk kemitraan yang bagus dengan Mario Balotelli, salah satu pemain nyentrik lainnya. Ia juga pernah menjalani operasi jantung pada 2011 setelah tidak sadarkan diri setelah pertandingan.
ANTARA