TEMPO.CO, Jakarta - Nama Egy Maulana Vikri mencorong berkat tampilan apiknya di Timnas U-19 Indonesia. Ia sejauh ini sudah mengemas 4 gol dan jadi top scorer sementara turnamen Piala AFF U-18 2017.
Kemampuan Egy memang terlihat menonjol di turnamen ini. Kemampuannya dalam mengutak-atik bola di lapangan bahkan membuat komentator televisi menyebutnya "Messi kelok sembilan".
Bakat Egy sudah dipuji banyak pihak sejak jauh-jauh hari. Tapi, di bawah polesan Indra Sjafri, bakat istimewanya itu tampak kian terasah.
Ternyata persentuhan Egy dan Indra Sjafri bukan baru terjadi di Timnas U-19. Jauh sebelum itu, pelatih asal Sumatera Barat itu sudah mengendus bakat Sang Pemain.
Sejak tahun 2012, Indra Sjafri menyaksikan potensi Egy saat melihatnya bermain di Festival FIFA Grassroots, di Medan. Indra memang diketahui kerap blusukan ke daerah-daerah untuk mencari potensi pemain muda Indonesia. Kala itu ia berburu pemain untuk Timnas U-19 angkatan Evan Dimas cs.
Indra sempat mengabadikan pertemuan itu lewat foto. Ia kemudian mengunggahnya lewat akun twitter-nya pada 22 Desember 2016.
Dalam foto itu tampak Indra berpose sambil memegang pundak Egy. "Saat Pertama Kali menemukan potensi "Egy Maulana Vikri" (12 Tahun) saat Festival FIFA Grassroot Tahun 2012 di Medan," begitu Indra memberi keterangan untuk unggahannya itu.
Saat Pertama Kali menemukan potensi "Egy Maulana Vikri" (12 Tahun) saat Festival FIFA Grassroot Tahun 2012 di Medan pic.twitter.com/nPc7Lg7gf0
— Coach indra sjafri (@indra_sjafri) December 22, 2016
Postingan lama itu hingga kini sudah diretweet oleh 80 orang dan di-likes oleh 111 netizen. Banyak pula yang kemudian memberi komentar positif. "Lebih seneng pola prmainan dari @indra_sjafri daripada pelatih yang lain. Pinter nyari pemain Lokal yang sebenernya banyak berpotensi," kata pemilik akun @AnwarFaqih.
Saat FIFA FESTIVAL GRASSROT menemukan EGI MAULANA VIKRI di MEDAN cetak 6 gol di TIMNAS U-14 Turnamen AFC di Myanmar pic.twitter.com/2PsbPTeGXh
— Coach indra sjafri (@indra_sjafri) June 5, 2013
Setelah pertemuan itu, Egy, yang lahir di Medan pada 7 Juli 2000, kemudian berlatih di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pelajar (PPLP) Ragunan, Jakarta. Di tempat ini, skill Egy menarik perhatian Persab Brebes, yang kemudian mengontraknya. Klub Liga 3 Indonesia itu memang diketahui kerap meminati pemain jebolan PPLP Ragunan.
Bersama Persab, Egy sukses mengantarkan klub asal Brebes itu menjuarai Piala Soeratin 2016. Tak hanya itu, Egi mencetak 22 gol dan menjadi top skor di ajang sepak bola di bawah 18 tahun itu. Bahkan 18 gol di antaranya dicetak saat Persab masih di babak kualifikasi 16 besar.
Egy pun dipanggil memperkuat Timnas. Ia ikut dalam skuad timnas yang dibawa ke Turnamen Toulon. Meski gagal membawa Indonesia juara, namun Egy mendapat trofi Jouer Relevation Trophee karena dinilai sebagai pemain yang paling berpengaruh dalam timnya.
Selanjutnya: Dipuji Pelatih Espanyol B