TEMPO.CO, Jakarta - Muhammad Rafli Mursalim muncul menjadi salah satu pemain andalan Timnas U-19 di Piala AFF U-18 2017. Ketajamannya ikut mengantar Timnas merebut posisi ketiga.
Rafli mencetak dua gol saat Indonesia mengalahkan Myanmar 7-1 dalam perebutan posisi ketiga, Ahad. Dua gol itu mengantarnya mengemas 6 gol, hanya kalah dua gol dari Egy Maulana Vikri, yang jadi top scorer turnamen.
Kecemerlangan Rafli di Timnas menjadi hal menarik karena latar belakangnya. Ia bisa dikatakan dibesarkan oleh Liga Santri, kompetisi sepak bola antarpesantren di Indonesia.
Rafli merupakan topskor Liga Santri 2016, turnamen yang digelar Kemenpora Republik Indonesia. Ia mencetak total 15 gol dan delapan gol di antaranya dihasilkannya di putaran nasional Liga Santri 2016.
Rafli berkisah, saat tampil di Liga Santi, ia kebetulan sedang nyantri lima bulan di Ponpes Al Asy'Ariyah, Tangerang. "Waktu itu sebelum Liga Santri 2016 diputar. Teman yang mengajak saya, mengatakan bila ponpes itu punya semacam perkumpulan anak muda yang aktif di olahraga, khususnya sepak bola," kata Rafli.
Ia kemudian bermain bola di sela-sela berlajar ilmu agama. "Kebiasaan itu terbawa hingga sekarang. Di Piala AFF U-18 2017 ini saya tidak menyangka mencetak 6 gol, tapi itu bukan karena individu saya, hal ini berkat dukungan rekan-rekan satu tim serta pelatih yang mempercayakan saya," kata Rafli.
Rafli mengatakan, ayahnya sempat memperkuat PSM Makassar junior. Namun, kata Rafli, impian sang ayah akhirnya pupus untuk menjadi pesepak bola.
"Bapak gagal karena waktu itu rumah di Makassar terbakar. Dia lalu ke Jakarta dengan bawa uang Rp 15.000," ungkap pemain kelahiran 5 Maret 1999. "Lalu bapak bertanya kepada saya apakah saya ingin menjadi pemain sepak bola. Saya jawab iya saya ingin."
Rafli sendiri punya impian bisa bermain di Liga Inggris nantinya. Selain itu ia juga ingin memperkuat klub Persija Jakarta atau PSM Makassar. Bersama Timnas U-19, ia masih akan tampil di kualifikasi Piala Asia di Korea Selatan, Oktober mendang.
PSSI | NS