TEMPO Interaktif, Samarinda - Juru bicara 14 klub, Harbiansyah Hanafiah, menyatakan tidak akan mendaftarkan klub untuk bisa berkompetisi, yang digelar PT Liga Prima Indonesia Sportindo. Ancaman Ketua Bidang Kompetisi PSSI Sihar Sitorus yang memberi tenggat waktu 26 Oktober tidak dianggap sebagai sebuah ancaman.
"Ngapain mau mendaftar lagi, memangnya ini turnamen. Perbaiki dulu sistem kompetisinya," kata Harbiansyah saat dihubungi dari Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu, 16 Oktober 2011.
Ia menuding PSSI saat ini telah menyimpang dari statuta hasil rumusan kongres di Bali.
Sesuai statuta, penyelenggara adalah PT Liga Indonesia, nama kompetisi tetap Indonesia Super Liga, jumlah peserta kompetisi 18, dan pemilikan saham 99 persen untuk klub dan sisanya 1 persen untuk PSSI.
Jika memang tak ada perbaikan sistem saat ini, Harbiansyah menyatakan 14 klub akan menggelar kompetisi PSSI dengan nama ISL, meneruskan kompetisi tahun lalu. Mereka menjadwalkan kompetisi akan berjalan 1 Desember. "Ini kompetisi PSSI, bukan PSSI Sihar (Sitorus)," katanya.
Ia menilai PSSI saat ini tak lagi mementingkan kondisi klub-klub di daerah. Ia menyatakan PSSI di bawah pimpinan Djohar Arifin dan Farid Rahman terkesan mencari keuntungan sendiri. "Kabarnya, saham di PT Liga Prima dikuasai Djohar 70 persen dan Farid 30 persen, terus klub dapat apa? Kami yang mati-matian, mereka malah ambil untung," katanya.
Presiden Direktur PT Pusam Samarinda Indonesia ini menyatakan untuk menghidupi klub tanpa APBD merupakan pekerjaan rumit. Seharusnya, menurut Harbiansyah, pelaksana itu melayani dan mengatur agar kompetisi berjalan baik. Tapi saat ini, menurutnya, PSSI seolah-olah diatur oleh pemikirannya sendiri.
"PSSI ini organisasi, bukan perusahaan, PSSI ini bukan Djohar, Farid, apalagi Sihar. PSSI ini punya klub-klub," katanya. Berdasarkan jadwal, Persisam Putra Samarinda akan menjamu tamunya, Persiba Balikpapan, pada 22 Oktober mendatang. Tapi pertandingan ini terancam batal.
"Perbaiki dulu sistem kompetisinya, AFC saja menilai pelaksana (PT Liga Prima) dengan angka merah, jadwal yang dikeluarkan PT Liga Prima itu berantakan," katanya. "Sudahlah, Sihar itu lebih baik mundur saja daripada nanti dimundurkan. Sihar itu sudah bikin malu, nyusun jadwal tanding saja tak becus," katanya.
Ia mencontohkan, Persisam Putra Samarinda dalam jadwal putaran pertama tercatat menjalani tanding dua kali di kandang Persiwa Wamena. Selain itu, ada jadwal yang tak masuk akal, dalam dua hari menjalani dua kali pertandingan. "Misalnya, hari ini main di Semen Padang, besoknya kami jadi tuan rumah," katanya.
FIRMAN HIDAYAT