TEMPO Interaktif, Manchester – Pelatih Manchester United, Sir Alex Ferguson, menyebut kekalahan 1-6 dari rival sekota, Manchester City, di Old Trafford, Minggu (23/10), sebagai kekalahan terburuk sepanjang lebih dari setengah abad kariernya di sepakbola.
City unggul di menit ke-20 lewat gol Mario Balotelli dan skor itu bertahan hingga turun minum. Saat Jonny Evans diusir wasit beberapa saat setelah kick-off babak kedua, tim tamu merajalela.
Balotelli menambah gol kedua di menit ke-60 dan Sergio Aguero menjadikan skor 3-0 sembilan menit kemudian. Darren Fletcher memperkecil ketertinggalan di menit ke-81, tapi dua gol Edin Dzeko dan satu gol David Silva memaksa MU menelan kekalahan terburuk.
"Ini hari terburuk kami sepanjang sejarah," kata Ferguson. "Ini hasil terburuk sepanjang sejarah saya. Bahkan saat masih menjadi pemain saya tak ingat pernah kalah lost 6-1. Itu juga tantangan bagi saya."
Ini kekalahan terburuk MU di kandang sejak musim 1930/1931 saat mereka dibantai 6-0 oleh Huddersfield Town di tengah-tengah rangkaian 12 kekalahan beruntun di Divisi I Inggris.
"Saya tak percaya dengan skor ini. Gol pertama jelas merupakan pukulan, tapi itu masih mungkin dikejar. Kartu merah itu yang membunuh kami. Kami terus menyerang saat tertinggal 4-1 dan kami seharusnya bilang: 'kami sudah merasakan ini.'"
Ferguson menilai para pemain yang lebih berpengalaman di dalam timnya seharusnya menyadari bahwa menyerang untuk mencari gol tambahan adalah taktik yang tak bijaksana.
"Kami terus menyerang. Mereka menyerang tiga lawan dua. Ini sepakbola gila," katanya. "Saya pikir para pemain berpengalaman yang kami miliki – Rio Ferdinand, Patrice Evra – mereka seharusnya lebih banyak bertahan, tapi kami terus saja menyerang. Terkadang harus ada pikiran sehat tentang hal itu. Ini hari yang buruk."
"Yang membuat saya khawatir adalah gol memasukkan dan kemasukan. Selisih gol bisa saja berpengaruh nantinya. Musim lalu, berpihak kepada kami. Kebanyakan musim berpihak kepada kami. Mungkin kali ini tidak not."
Terlepas dari kekecewaannya yang mendalam, Ferguson merasa buruknya kekalahan itu bisa berarti positif karena timnya akan punya tekad kuat untuk menebusnya.
"Kami akan bangkit. Sebelum Januari kami akan baik-baik saja. Kami biasanya beraksi di paruh kedua musim dan itu yang aka terjadi," tambahnya. "Kami telah melawan semua tim di sekitar kami dan mereka semua harus saling bertarung sehingga paruh kedua musim ini akan penting bagi kami.
"Kami akan bereaksi, tak ada keraguan tentang itu. Ini hasil yang sempurna bagi kami untuk bereaksi karena ada rasa malu luar biasa di ruang ganti dan itu akan ada dampaknya"
SOCCERNET | A. RIJAL