TEMPO.CO, Jakarta - Kuasa hukum Adelaide United, Greg Griffin, meminta pengadilan arbitrase internasional untuk olahraga (CAS) membubarkan panel dan mengganti para hakim yang memenangi gugatan Persipura dalam putusan sela awal Februari lalu. Griffin menuding para hakim itu tak berkompeten.
"Adelaide sudah melakukan protes melalui kuasa hukumnya. Mereka minta hakim di sana diganti," kata Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Djohar Arifin seusai memimpin rapat komite eksekutif di Hotel Crown, Kamis malam, 9 Februari 2012.
Greg Griffin melayangkan surat protes ke pengadilan arbitrase pada 7 Februari 2012 lalu. Surat ini menanggapi putusan sela yang diambil pengadilan awal Februari 2012. Dalam putusan itu pengadilan arbitrase menyatakan Persipura Jayapura berhak ikut babak play off Liga Champions Asia.
Griffin dalam suratnya menyatakan keputusan itu tak masuk akal karena diputus tanpa mendengar penjelasan dari para pihak yang digugat, yakni Adelaide United, Konfederasi Sepak Bola Asia, dan PSSI. Ia menilai para hakim yang mengambil putusan sela tersebut layak diganti.
Dalam surat yang ditujukan untuk penasihat CAS, William Sternheimer, Griffin menulis, "Anda harus memerintahkan pembentukan panel baru dengan hakim-hakim yang layak dan berkualifikasi yang bisa memberikan keadilan kepada semua pihak."
Griffin geram dengan putusan sela yang memenangkan Persipura. Sebab, dengan putusan sela ini Adelaide United yang awalnya dipastikan lolos ke babak utama Liga Champions Asia harus melawan Persipura dulu sebelum melaju ke babak utama.
Karena itulah Adelaide United, melalui kuasa hukum Greg Griffin, melayangkan protes keras ke CAS. Selain memprotes putusan sela itu, Adelaide juga meminta pengadilan tak mempercepat proses hukum seperti yang diminta Persipura dalam gugatannya.
Pengadilan kemudian mengabulkan permintaan Adelaide dengan menggelar panel untuk mendengarkan penjelasan para pihak. Dengan begitu keputusan akhir yang semula akan diketuk sebelum 10 Februari 2012 terancam molor. "Baru hearing karena sekarang Adelaide kan komplain. Kita serahkan kepada CAS," kata Djohar.
DWI RIYANTO AGUSTIAR