TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) versi KPSI La Nyalla Mattalitti mengatakan para pemain Liga Super Indonesia tak akan mau bergabung dengan tim nasional yang dibentuk oleh PSSI Djohar Arifin. Ia mengusulkan agar tim nasional dibentuk oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) atau Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga.
"Saya beri jalan keluar kalau mau membentuk timnas, itu bukan dikelola oleh Djohar Arifin, tapi dikelola oleh KONI atau Menpora. Nanti saya akan merayu mereka untuk bermain di timnas," kata La Nyala.
PSSI kemarin secara resmi mencabut larangan mereka terhadap para pemain Liga Super untuk memperkuat tim nasional. Keputusan ini menjadi angin segar bagi tim nasional senior yang dalam pertandingan terakhir melawan Bahrain akhir Februari lalu dicukur 10-0. "Kami kesampingkan masalah dualisme demi persatuan bangsa," kata Penanggung Jawab Timnas, Bernhard Limbong, kemarin.
La Nyalla mengatakan para pemain Liga Super bisa saja memperkuat tim nasional yang dibentuk PSSI Djohar Arifin, tetapi untuk itu mereka harus mendapat izin dulu dari klub asal mereka. "Pemain itu adalah tanggung jawab klub karena yang membayar mereka adalah klub. Kalau klubnya mau, dari dulu klub itu sudah bergabung dengan PSSI Djohar Arifin," katanya.
Ia memastikan para pemain Liga Super akan menyambut baik tawaran masuk tim nasional yang dibentuk dan dikelola KONI atau Kemenpora. "Jika dikelola oleh KONI atau Menpora, nanti saya akan merayu mereka untuk bermain di timnas (yang dibentuk KONI atau Kemenpora)," katanya. "Kalau atas nama Djohar Arifin mereka sudah tidak mau," katanya.
DWI RIYANTO AGUSTIAR