TEMPO.CO, Yogyakarta - Ketua Umum PSSI Djohar Arifin menegaskan pihaknya tidak akan ngotot untuk mendapatkan para pemain dari klub-klub Liga Super Indonesia (LSI) untuk memperkuat tim nasional di bawha usia 22 tahun (U-22) dalam laga Piala Asia U-22 di Riau 5-15 Juli mendatang.
“Kami tak akan memberikan nama-nama siapa saja pemain LSI yang perlu di panggil pelatih. Mau dari manapun, kalau memenuhi syarat dan berkualitas ya dipanggil saja,” kata Djohar usai menyaksikan laga uji coba antara timnas U-22 melawan Persiba Bantul di Stadion Sultan Agung Bantul, Yogyakarta, Selasa, 26 Juni 2012.
Djohar menambahkan, meski laga Piala Asia di Riau mendatang menjadi kesempatan Indonesia untuk menunjukkan kemampuannya pada dunia, namun soal formasi tim, pihaknya memilih menyerahkan semua kebijakan kepada sang pelatih, Aji Santoso.
Djohar mengaku senang dengan sudah adanya beberapa pemain klub LSI yang mau ikut membela timnas, seperti Seftia Hadi dari klub PSPS Pekanbaru. Menurut Djohar perjuangan timnas mendatang akan lebih berat dengan masuknya Indonesia pada grup yang berisi tim-tim tangguh seperti Jepang, Makau, Singapura, Timor Leste, dan Australia. “(Laga Piala Asia) itu memang kesempatan sekaligus pertaruhan kita di mata dunia. Tapi apapun kondisinya kita akan berjuang,” kata Djohar.
Pelatih Timnas U-22 Aji Santoso mengatakan setidaknya sampai sekarang sudah ada empat nama pemain dari klub LSI yang sudah didaftarkan. Selain Seftia Hadi ada juga dua pemain Persija, Andritany dan Rudi Setiawan, serta Andik Vermansyah dari Persebaya.
Andik dikabarkan sudah sembuh dari cedera namun pada laga lawan Persiba masih belum terlihat batang hidungnya. “Ada juga Ramdani Lestaluhu yang kami panggil, tapi sampai sekarang belum ada kabar. Kami harap segera ikut merapat ke Riau, ” kata Aji.
PRIBADI WICAKSONO.