TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia terancam kehilangan wakil di kompetisi Liga Champions Asia (LCA) musim 2013. Pasalnya, syarat minimal skor 600 yang ditetapkan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dinilai sulit dipenuhi klub-klub Indonesia.
"Saya tidak berani memastikan nasib jatah kita di LCA musim depan. Tapi, AFC menetapkan skor yang tinggi, sedangkan klub kita masih jauh dari itu (skor 600)," kata CEO PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS), Widjajanto, di kantor Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, Kamis, 18 Oktober 2012.
Menurut Widjajanto, perwakilan AFC akan hadir ke Indonesia pada 24 Oktober nanti untuk memaparkan syarat-syarat dan standar agar suatu negara bisa memiliki jatah ke kompetisi level teratas antarklub Asia itu.
"Sedangkan keputusan akhir apakah Indonesia memiliki jatah ke LCA baru diputuskan AFC pada November. Jadwal pengumumannya belum tahu. Mereka mengatakan akan mengabari kami nanti," kata Widjajanto lagi.
Jika akhirnya Indonesia tidak memiliki jatah ke LCA musim 2013, hal itu adalah kemunduran jika dibanding empat tahun lalu. Sejak 2008, Indonesia mendapat dua jatah untuk LCA, satu jatah otomatis ke babak grup dan satu jatah melalui babak play-off. Tapi, sejak beberapa musim lalu, jatah tersebut berkurang menjadi satu dan harus melalui babak play-off.
"Jatah ke LCA untuk Indonesia kan keputusan AFC pada 2008 lalu yang memberi tenggat hingga 2012 kepada klub Indonesia untuk memenuhi standar poin 600. Tapi, sejak 2008, pengelola liga dulu tidak pernah bisa maksimal mencapainya," ujar Widja--panggilan Widjajanto.
Adapun terkait dengan jatah ke Piala AFC, Widjajanto optimistis akan tetap didapat pada musim depan. "Soalnya standar untuk AFC tidak seketat LCA. Saya percaya kami masih bisa mencapainya," ujarnya.
Adapun ihwal nasib Semen Padang ke kompetisi Asia musim depan, setelah hijrah ke Liga Super Indonesia, Widja pun memberikan jawaban. "Sebagai juara, Semen Padang tetap mendapatkan jatahnya. Dalam surat terakhir ke AFC, kami juga mencantumkan Semen Padang sebagai wakil. Musim depan, jika kita hanya mendapatkan jatah Piala AFC, kami juga akan tetap mengirimkan tim terbaik, yaitu Semen Padang," Widjajanto menuturkan.
Musim lalu, Indonesia diwakili Persipura Jayapura yang bermain di Liga Super Indonesia. Meski saat itu dinilai bermain di liga ilegal, PSSI akhirnya mendaftarkan Persipura, setelah klub berjuluk Mutiara Hitam itu menggugat PSSI melalui Badan Arbitrase Olahraga Internasional (CAS).
ARIE FIRDAUS