TEMPO.CO, Surabaya - Puluhan Bonek, julukan pendukung Persebaya Surabaya 1927, menduduki kantor sekretariat klub tersebut di Jalan Karanggayam. Mereka bertahan di teras mes pemain hingga dua hari terakhir ini dan menuntut bertemu pengurus PT Persebaya Indonesia, perusahaan yang menaungi klub berjuluk Bajul Ijo itu.
Sambil duduk-duduk di mes, mereka membentangkan spanduk bertuliskan pesan keprihatinan dan meminta agar Persebaya 1927 diselamatkan. Menurut koordinator bonek, Andi Peci, aksi pendudukan sekretariat itu merupakan wujud keprihatinan atas konflik yang terjadi di tubuh Persebaya 1927.
Konflik berujung pada mundurnya Chief Executive Officer Persebaya, I Gede Widiade, karena dana talangan operasional klub Rp 9 miliar dari kocek pribadinya tak kunjung diganti oleh konsorsium. “Kami minta bertemu manajemen, khususnya pemegang saham PT Pengelola Persebaya. Bila tidak ditemui, kami akan mogok makan di tempat ini mulai Sabtu besok, 2 Februari 2013,” kata Andi.
Menurut Andi, ia dan teman-temannya meminta agar para pemegang saham PT Pengelola Persebaya dan PT Persebaya Indonesia bertanggung jawab atas konflik yang terjadi. Mereka juga mendesak agar tidak ada kepentingan politik di tubuh Persebaya. “Kami kecewa karena sampai saat ini tuntutan kami tidak direspons,” ujar Andi.
Menurut Andi, pemegang saham mayoritas PT Persebaya Indonesia adalah Saleh Mukadar yang saat ini menjadi Deputi Sekretaris Jenderal PSSI, dan Cholid Goromah, Direktur Utama PT Persebaya Indonesia. Adapun saham sisanya dimiliki klub-klub internal. Dihubungi melalui telepon seluler, baik Saleh maupun Cholid belum merespons.
KUKUH S WIBOWO
Berita Terpopuler Lainnya:
Yusuf Supendi: Kok, Kaget PKS Terlibat Suap?
Impor Renyah 'Daging Berjanggut'
Skandal Daging Berjanggut, Laporan Tempo 2011
Sebut Suap Daging Musibah, Tiffatul Dikecam
Presiden PKS Ditangkap, Apa Kata Hilmi Aminuddin
Marzuki Alie: Luthfi Hasan Itu yang Mana, Ya?