TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo menerima Wakil Duta Besar Argentina untuk Indonesia, Kamis, 21 Maret 2013, untuk menjelaskan nasib pelatih berkebangsaan Argentina, Luis Manuel Blanco. Blanco dicopot dari posisi pelatih kepala tim nasional Indonesia proyeksi Kualifikasi Piala Asia 2015. Pertemuan ini berlangsung di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga.
"Kami jelaskan semua kronologisnya. Intinya mereka tidak mempermasalahkan pencopotan Blanco. Mereka memahami bahwa pencopotan itu terkait masalah teknis," kata Menpora Roy Suryo kepada Tempo.
Roy pun menggaransi pencopotan itu tidak akan mengganggu hubungan dipomatik antara Indonesia dan Argentina. "Tidak sama sekali. Bahkan, pertemuan tadi menjadi momen memperkuat kerja sama di bidang olahraga antara kedua negara," kata Roy memberi alasan.
Pemerintah Argentina, kata Roy, sama sekali tidak memaksakan kehendak agar Blanco kembali melatih timnas. Keputusan soal nasib Blanco diserahkan sepenuhnya kepada Badan Tim Nasional (BTN) yang akan menggelar rapat pada Senin pekan depan.
"Sikap mereka sama dengan kami, yang memang menyerahkan kepada BTN soal nasib Blanco. Isran Noor (Ketua BTN) yang akan membahasnya pada Senin pekan depan. Kami ikut apa yang mereka putuskan. Apakah mengembalikan ke posisi semula sebagai pelatih timnas, atau ditempatkan di posisi baru," ujar Roy.
Blanco memang telah melaporkan nasibnya beserta dua asisten, Jorge Di Gregorio dan Marcos Conenna, kepada Kedutaan Besar Argentina di Indonesia pada Rabu, 20 Maret 2013 kemarin. "Tapi saya tidak bisa menyampaikan apa hasil pertemuannya," kata Luis Manuel Blanco di Hotel Sultan.
Pencopotan Blanco adalah buntut dari pemecatan 16 pemain pada Jumat pekan lalu. Wakil Ketua BTN Harbiansyah kemudian menunjuk pelatih Arema Indonesia, Rahmad Darmawan, sebagai pelatih sementara. Rahmad pun telah memilih 28 nama yang dipersiapkan untuk menghadapi Arab Saudi. Adapun nasib Blanco terkatung-katung tanpa pekerjaan.
Saat ditanya langkah yang akan diambil setelah dicopot dari timnas, Blanco belum bisa memerinci, termasuk soal kemungkinan melaporkan kasus itu ke Federasi Sepak bola Internasional. "Itu hal yang memungkinkan, tapi tidak hari ini," kata Blanco.
ARIE FIRDAUS
Berita Terpopuler:
Mengapa Ibas Laporkan Yulianis ke Polisi
Ramai-ramai Patok 'Kebun Binatang' Djoko Susilo
Enam Pernyataan Soal Ibas dan Yulianis
Sakit Hati, Tersangka D Bunuh Bos Servis Komputer
Jokowi Tak Persoalkan Hengkangnya 90 Perusahaan
Pengganti Pramono Edhie di Tangan Presiden