TEMPO.CO, London – Akun Twitter presiden FIFA, Sepp Blatter, diretas, Senin (22/4), dengan serangkaian kicauan janggal yang menyebut dirinya akan mundur dan teribat dalam korupsi.
Sebuah pernyataan dari FIFA mengkonfirmasi bahwa akun tersebut telah diretas. "Sejumlah akun FIFA, incl. @SeppBlatter and @fifaworldcup, telah diretas. Jika ada keraguan, silahkan memverifikasi setiap info dengan kantor FIFA."
Pesan-pesan janggal yang ditulis di akun Blatter termasuk sebuah retweet dari FIFA World Cup yang menyebut: "Telah diputuskan bahwa presiden Sepp Blatter akan mengundurkan diri karena dakwaan korupsi.
Satu kicauan lainnya di halaman Blatter menyebut: "Lalu kenapa kalau saya menerima uang dari pangeran Qatar? Saya pencari nafkah keluarga," sebelum kemudian menyatakan dirinya tidak merasa kapok.
"Yang mulia Emir Qatar adalah sosok yang paling dermawan yang pernah saya temui," dan "Saya tak akan meminta maaf atas keputusan saya. Saya telah melakukan yang terbaik untuk FIFA. Selama hampir 15 tahun saya telah bekerja keras untuk organisasi ini."
Akun Twitter resmi Piala Dunia juga menjadi korban para peretas dengan sejumlah pesan palsu termasuk yang berbunyi: "Sepp Blatter telah diperiksa atas dakwaan berlipat dalam kasus suap."
Sekelompok orang yang menyebut dirinya mereka Tentara Elektronik Suriah, pendukung pemimpin negara itu, Bashar Al-Assad, mengklaim bertanggung jawab atas peretasan tersebut dengan mentweet: "Tentara Elektornik Suriah Ada di Sini" dan "Twitter #Failure... Kalia tak akan bisa menghentikan kami!"
REUTERS | A. RIJAL