TEMPO.CO, Pescara - Italia mengingat Piermario Morosini, pekan lalu. Tak kurang dari Walikota Pescara, Kepala Provinsi Abruzzo, Presiden Pescara, dan Ketua Komite Olimpiade Italia (CONI) hadir di Stadio Adriatico, memperingati kematian tragis Piermario Morosini, seperti dikutip Independent, Selasa, 23 April 2013.
Semua orang di Italia masih mengingat bagaimana pemain Livorno pinjaman dari Udinese, Piermario Morosini, tiba-tiba terjungkal ke atas tanah. Saat itu, 14 April 2012, pertandingan masih berlangsung antara Pescara lawan Livorno.
Pertandingan dihentikan. Tim kesehatan segera berlari ke lapangan, melihat kondisi Morosini sejenak, kemudian menggotongnya ke sisi lapangan. Sayang, belum sampai di Rumah Sakit Santo Spirito, Morisini keburu meninggal. Sebabnya: serangan jantung.
Kematian Morosini mengirim daya kejut ke seluruh semenanjung Italia. Bahwa ada celah pada sepak bola negeri itu: kesiapan perangkat pertandingan. Andai perangkat pertandingan sudah siap dengan keadaan yang paling gawat, mungkin Morosini sekarang masih bermain, atau setidaknya menonton Liga Italia di televisi rumahnya. Tapi sayang, kita tak bisa berandai-andai dengan kematian.
Saat setahun peringatan kematian Morosini, pekan lalu, kota Pescara menanam sebuah plakat di pojok Stadion Adriatico, untuk mengenang gelandang Livorno itu. "Ini adalah gerakan kecil, kita tidak boleh lupa bahwa hari itu mengejutkan Italia, seorang pemuda diambil dari kita begitu cepat," kata Walikota Pescara Albore Mascia, seperti dikutip Independent.
Dua belas bulan setelah kematian Morosini, kampanye meminta peningkatan keamanan sepak bola tak kunjung padam. Kampanye menyoroti kurangnya pengeluaran terhadap penyediaan insfratruktur medis di lapangan.
Beberapa pelaku sepak bola Italia mengakui, kematian Morosini mengubah pola pikir mereka. Penasihat Asosiasi Pesepakbola Italia (AIC) Volpi Piero mengatakan, mereka telah menekankan betapa pentingnya menyiapkan defibrilator (alat kejut jantung), misalnya, dalam pertandingan sepak bola. "Sesuatu pasti telah berubah," kata Volpi Piero. "Kami telah memperbanyak defibrilator dan memperbanyak pelatihan medis."
Daniele Aschieri, Kepala Unit Kardiologi di Piacenza, sebuah kota yang punya riwayat penderita kelainan jantung dalam jumlah besar, tidak sepakat dengan Piero. "Hanya sedikit yang telah dilakukan," kata Aschieri.
Kini, nomor punggung 25 di Livorno telah dipensiunkan secara dini. Sama seperti pemilik nomor itu sebelumnya, Piermario Morosini, yang telah pensiun dini, selamanya, saat umurnya masih dua lima.
INDEPENDENT | KHAIRUL ANAM
Baca juga:
Bayern Hancurkan Barcelona 4-0
Ini Penyebab Messi Tampil Tak Maksimal
Pique: Kami Akan Balas di Kandang
Roura: Dua Gol Bayern Ilegal
Mourinho Beri Ucapan Selamat Kepada Ferguson