TEMPO.CO, Surabaya--Suporter Persebaya 1927 yang tergabung dalam Bondo Nekad alias Bonek, menyesalkan berhembusnya isu bahwa Persebaya 1927 bubar. Fery Hermawan, anggota Bonek Dukuh Menanggal Surabaya, menuturkan akan menggalang kekuatan guna mendesak Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, ikut turun tangan mengatasi sengkarut di tubuh Persebaya 1927.
Ia melihat, pengurus Persebaya 1927 saat ini, tidak mungkin bisa diharapkan lagi membayar gaji para pemain yang tersisa. Ia belum tahu kapan rencana mendatangi Tri Rismaharini dilakukan, sebab masih berkoordinasi dengan jaringan bonek lainnya. "Para bonek akan melakukan demo besar-besaran ke Wali Kota Surabaya, menuntut keadilan dalam agenda Save Persebaya," kata Fery kepada Tempo, Jumat 24 Mei 2013.
Menurut Fery kabar Persebaya 1927 akan mundur dari pentas IPL, juga menjadi pemicu pemain ogah-ogahan membela klub berjuluk Bajol Ijo tersebut. Kendati pengurus klub kesulitan likuiditas, fery berharap manajemen berusaha mencari sponsor atau donatur untuk membayar sisa tanggungan gaji pemain.
Jika dibandingkan dengan Persebaya Divisi Utama, ia mengakui keuangan Persebaya 1927 lebih memprihatinkan. Pasalnya, kualitas pemain dan standar gajinya lebih tinggi ketimbang Persebaya DU. Persebaya DU juga lebih banyak mendapatkan sponsor. "Saya enggak setuju kalau Persebaya 1927 bubar. Persebaya ini cikal bakal kebangkitan sepak bola Nasional," ujarnya.
Loyalitas bonek juga masih tertuju pada Persebaya 1927. Bonek Dukuh Menanggal, Feri menegaskan, tidak akan mengalihkan dukungan ke Persebaya DU. Sepanjang konflik masih ada diantara pengurus dua kubu ini, ia yakin susah untuk menyatukan kembali menjadi Persebaya Surabaya. Selain berlaga di pentas IPL, komposisi pemain di Persebaya 1927 mewakili jiwa dan semangat Persebaya Surabaya. Kebaradaan sosok Andik Vermansyah, Mat Halil dan beberapa nama besar lainnya, turut mempengaruhi loyalitas bonek. "Kami tidak melihat sosok pengurusnya. Tapi sosok pemain, jiwa dan semangatnya itu yang menjadikan Bonek enggan mengalihkan dukungan ke Persebaya DU."
Isu bubarnya Persebaya 1927 sempat beredar menyusul sikap Andik Vermansyah dan kawan-kawan yang meninggalkan klub tersebut, kemarin. Sikap ini diambil seiring manajemen belum melunasi gaji para pemain. Kabarnya, sejak April hingga saat ini, gaji pemain masih dibayarkan sebesar 50 persen. Feri yakin, langkah ini hanya untuk mendesak pengurus agar segera membayar hak para pemain.
DIANANTA P. SUMEDI
Hangat:
Kisruh Kartu Jakarta Sehat | Menkeu Baru | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah
Perlu baca:
EDSUS Jala Cinta dan Uang Fathanah
Fathanah: Luthfi Makin Dikasih Makin 'Gila'
Inilah 12 Siswa Peraih Nilai UN Tertinggi
Lelaki Korban Potong 'Burung' Angkat Bicara