TEMPO.CO, Rio de Janeiro - Pelatih tim nasional Brasil, Luiz Felipe Scolari, mengutarakan dirinya dan anak asuhya tidak memilki harapan menjuarai Piala Konfederasi 2013. Namun, Brasil akhirnya sukses keluar sebagai juara setelah menaklukkan Spanyol dengan skor 3-0, di Stadion Maracana, Senin, 1 Juli 2013.
“Kami tidak berharap untuk menang, tapi ini adalah jalan kami saat ini,” kata pelatih berusia 64 tahun itu seperti dilansir Football Espana.
Scolari tak memberikan target tinggi kepada anak asuhnya. Alhasil, Neymar dan kawan-kawan bisa tampil lepas di atas lapangan. Bermain di hadapan publik sendiri tentu menjadi salah satu kunci kesuksesan sebuah tim. Namun, hal tersebut juga bisa menjadi bomerang karena para pemain mendapat tekanan sebagai tuan rumah.
Sebelum berlaga di Piala Konfederasi, Brasil melakoni tujuh pertandingan sejak awal tahun 2013. Scolari sempat menelan satu kekalahan, empat kali imbang, dan hanya meraih dua kemenangan. Rentetan hasil tersebut memunculkan keraguan terhadap performa Brasil.
Akan tetapi, Scolari berhasil menyulap timnya menjadi sangat tangguh. Brasil tak terkalahkan di ajang empat tahunan itu. Di babak penyisihan grup, Brasil sukses menaklukkan Italia. Juara Copa America 2011, Uruguay, menjadi korban Brasil selanjutnya. Di final, Brasil mengalahkan tim unggulan Spanyol dengan skor yang cukup telak.
Bagi Scolari, hasil apik di Piala Konfederasi 2013 harus dilanjutkan hingga Piala Dunia 2014 mendatang. “Kami tahu turnamen berikutnya, Piala Dunia 2014, akan jauh lebih sulit meskipun di sini (Piala Konfederasi 2013) ada empat juara duni,” ujar mantan juru taktik Chelsea itu. “Kami akan terus berada di jalur ini dengan jauh lebih percaya diri.”
FOOTBALL-ESPANA | ANTONIUS WISHNU
Berita terpopuler:
Brasil Kalahkan Spanyol 3-0
Kata Maradona Soal Gol Tangan Tuhan
Preview Final Konfederasi: Faktor Maracana
Maradona Mengklaim Tak Tahu Soal Coaching Clinic
'Saatnya Mengakhiri Era Spanyol'