TEMPO.CO , Barcelona : Di Stadion Olimpic di Montjuic, Barcelona, 16 Oktober 2004, Lionel Messi, bersiap masuk ke lapangan. Di pinggir lapangan, dia melemaskan badannya sebentar hingga akhirnya pertukaran pemain itu terjadi. Pada menit ke-82, Messi yang memakai nomor 30, masuk lapangan. Deco, orang Brasil yang main untuk Portugal keluar.
Perjalanan Lionel Messi – yang saat itu masih berumur 16 tahun, akhirnya mencapai orbit. Bak roket, perkembangannya memang melesat. Sejak dikontrak pada 2000, dia tak butuh waktu lama untuk melewati berbagai tahapan di klub itu. (Baca: Rekor Ayahnya Terancam, Gadis Ini Dukung Messi)
Dari kelompok Cadete, Juvenil (remaja), Barcelona C, B, hingga akhirnya masuk ke tim senior. “Dia adalah anak dengan bakat yang luar biasa,” kata pelatih Barcelona ketika itu, Frank Rijkaard.
Sebelumnya si kriwil asal Belanda ini juga memasukkan nama Messi dalam pemain yang dibawa Barca dalam pertandingan persahabatan dalam rangka pembukaan stadion Estádio do Dragão milik Porto, November 2003.
Rijkaard pula yang memasukkannya dalam pertandingan itu. Maklum walau sekota namun laga Barcelona-Espanyol bukanlah terbilang derby panas. (Baca: Koke Anggap Messi seperti Dewa )
Meski hanya bermain selama 10 menit, namun Messi mengaku bukan main senangnya. “Ini untuk Mama, yang mendukungku di Argentina. Aku akan mengingat waktu 10 menit ini seumur hidupku, kelak.”
Koran Catalan “El Mundo Deportivo” menyebut Messi merupakan pemain termuda di Barcelona setelah Paulino Alcántara pada 1912.
Namun, aksi di lapangan? Menurut koran itu, aksinya di lapangan belum cukup terekam dalam catatan mereka. “Dia masih butuh banyak waktu untuk itu,” tulis koran itu.
Selanjutnya: Prediksi Koran itu Keliru Besar