TEMPO.CO, Surabaya - Ratusan suporter Persebaya Surabaya yang menamakan diri Arek Bonek 1927 berunjuk rasa di Kepolisian Daerah Jawa Timur. Mereka mendesak Polda Jawa Timur membatalkan pertandingan Persebaya versi PT Mitra Muda Inti Berlian (PT MMIB) melawan Mitra Kukar yang akan digelar di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Minggu malam, 5 April 2015.
Koordinator aksi, Andie Peci, mengatakan aksi ini merupakan bentuk dukungan mereka terhadap rekomendasi dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang menjadi kepanjangan tangan Kementerian Pemuda dan Olahraga. Inti rekomendasi yang dikeluarkan pada 1 April 2015 dengan nomor SB.012/BOPI/KU/IV/2015 itu adalah penegasan bahwa Persebaya versi PT MMIB tidak bisa berlaga di kompetisi sepak bola profesional Indonesia.
"Kami minta pihak kepolisian menggagalkan pertandingan itu," kata Andie saat berorasi di depan Mapolda Jawa Timur, Ahad siang, 5 April 2015. Alasannya, kata dia, laga itu tidak mendapatkan izin resmi dari Kapolda Jawa Timur dan Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya, meskipun panitia menyanggupi akan menurunkan 700 polisi untuk mengamankan pertandingan perdana Persebaya itu.
Ratusan anggota Arek Bonek 1927 itu menuntut Kapolda Jawa Timur dan Kapolrestabes Surabaya melarang pertandingan Persebaya versi PT MMIB melawan Mitra Kukar malam ini. Apabila kedua klub memaksakan diri bertanding, mereka mendesak polisi membubarkan pertandingan tersebut.
Mereka juga mendesak Kapolda Jawa Timur dan Kapolrestabes Surabaya menghormati dan melaksanakan rekomendasi Menteri Pemuda dan Olahraga serta BOPI. Mereka meminta kepolisian menciptakan situasi yang kondusif dengan cara melarang pertandingan nanti malam. "Kami minta kepada PSSI dan PT Liga Indonesia untuk menjalankan dan taat terhadap putusan Menpora dan rekomendasi BOPI," ujarnya.
Ketika berorasi, mereka membentangkan poster Persebaya dengan tulisan "Dukung Menpora, Sehatkan Sepak Bola Indonesia # Bonek Melawan". Beberapa yel Bonekmania juga dikumandangkan kala itu. Di bawah pengawalan ketat kepolisian, mereka berorasi, melontarkan yel-yel, lalu membubarkan diri.
MOHAMMAD SYARRAFAH