TEMPO.CO, Makassar - Para pemain klub PSM Makassar yang bermain di liga antar kampung (tarkam) yang bertajuk Pangdam Cup dan Liga Ramadan rela dibayar Rp 400-500 ribu sekali pertandingan. Hal itu dilakukan untuk menyambung hidup mereka, setelah kompetisi Tanah Air dihentikan pada 2 Mei lalu.
Sejumlah pemain yang memperkuat Juku Eja musim lalu, erpaksa banting setir mengikuti liga tarkam. Apalagi menjelang bulan Ramadan, sehingga mereka butuh penghasilan tambahan. Seperti eks pemain senior PSM Syamsul Chaeruddin, Rasyid Bakrie, Kurniawan Karman, Rasul Zainuddin, Iqbal Samad dan Aditya Putra Dewa serta satu pemain impor Boman Irie Aime.
"Kita dibayar berbeda-beda karena tidak hanya memperkuat satu tim, jadi ada yang main di Barindo FC dan di Horas Comunity," ucap Syamsul Charuddin, Jumat, 12 Juni 2015.
Syamsul mengakui bahwa semenjak kompetisi dihentikan dan turnamen pramusim dibatalkan, para pemain langsung ditawari bermain di liga tarkam. Sehingga, ia mengatakan sulit untuk menolak tawaran tersebut lantaran hidup pemain ada pada sepak bola. Selain mencari penghasilan tambahan jelang Ramadan, turnamen ini juga menjadi ajang untuk menjaga kondisi serta mengasah skill. "Apalagi kan liga tarkam ini juga menghadirkan pemain-pemain ISL," tutur Syamsul.
Bekas gelandang PSM, Rasyid Bakrie mengungkapkan, saat ini ia tengah membela dua klub amatir pada kompetisi yang berbeda yakni Pangdam Cup dan Liga Ramadhan. Dengan gaji yang dibayarkan antara Rp 400 ribu hingga Rp 500 ribu per pertandingan. "Jadi gaji kita sekali tanding berkisar antara Rp 400 ribu - Rp 500 ribu didua klub yang berbeda," ucap Rasyid.
Selain bayaran klub satu dengan klub lain berbeda, bayaran masing-masing pemain berbeda. Namun, kisarannya sekitar Rp 400 sampai 500 ribu sekali bertanding lantaran harus disesuaikan dengan kemampuan tim yang dibela. "Ini kan sekalian juga menjaga kondisi, setelah kompetisi di Indonesia tidak ada lagi," ujar mantan pemain timnas Indonesia U-23 ini.
Ia menuturkan bayaran bermain di liga tarkam memang berbeda dengan nilai kontrak ketika membela klub profesional. Sebab, bermain dikompetisi resmi biasanya pemain dibandrol mulai Rp 300 juta per musim. Dengan jumlah uang yang kerap dikeluarkan manajemen klub berkisar hampir Rp 1 miliar perbulan hanya untuk menggaji pemain.
DIDIT HARIYADI