TEMPO.CO , Palembang: Tim kebanggaan masyarakat Palembang, Sumatera Selatan, Sriwijaya FC, resmi dibubarkan. Pembubaran tersebut merupakan puncak dari kisruh sepakbola nasional antara pemerintah dan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia, sehingga dalam dua bulan terakhir ini, Ferdinand Sinaga dan kawan-kawan nyaris tanpa kegiatan.
Namun, Presiden klub Dodi Reza Alex meminta masyarakat tidak salah memaknai atas diliburkannya seluruh aktifitas klub.
"Karena Sriwijaya secara nama dan kepengurusan perusahaan tidak bubar," kata Dodi Reza, Selasa, 23 Juni 2015.
Dodi menyampaikan hal itu seusai memimpin rapat menejemen di Palembang. Ia menyimpulkan, tim diliburkan sampai batas waktu yang belum ditentukan. Hal itu dilakukan karena kompetisi belum ada kelanjutan dan dana dari sponsor masih sulit didapat. Ia menjamin Sriwijaya akan tetap eksis sampai kapanpun jika nanti operasinal PSSI kembali berjalan normal.
Saat ditanya apakah gaji pemain tetap dibayar selama musim libur panjang ini, Dodi hanya mengatakan,jika tidak ada sponsor yang mengucurkan dana,bagaimana bisa menghidupi pemain. Ia pun berharap situasi sepakbola cepat kondusif. Jika sudah berjalan normal maka pihaknya Sriwijaya FC baru mereview dan menyusun program lagi,baru kembali berbicara soal tim. "Sponsor makin sulit bagaimana kita mesti bertahan?"
Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri selaku operator klub, Faisal Mursyid,
menambahkan manajemen klub dan nama besar Sriwijaya akan tetap dijaga. Karena, menurut dia, yang diliburkan hanya pemain, sementara kepengurusan masih eksis dan tidak dibubarkan. "Kantor kami tetap beroperasi seperti biasa," kata Faisal.
Faisal menambahkan kepastian tetap menjalankan roda kepengurusan dimaksudkan agar manajemen dapat terus menjamin komunikasi dengan pihak sponsor dan pemain yang diliburkan.
Selain itu, manajemen juga tidak ingin lepas dari tugas Sriwijaya sebagai duta Asian Games 2018 mendatang. "Program ini akan tetap jalan dalam berbagai bentuk,tugas ini diberikan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan," ujar Faisal.
PARLIZA HENDRAWAN