TEMPO.CO, Jakarta – Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti mengatakan kasus mafia bola masih dalam proses penyelidikan. “Masih kita selidiki,” ucapnya singkat setelah menghadiri upacara ulang tahun Bhayangkara ke-69 di Markas Komando Brigadir Mobil Depok, Rabu, 1 Juli 2015.
Menurut dia, pihaknya belum mengambil langkah untuk meningkatkan kasus itu ke tingkat penyidikan. “Kami harus tentukan, apakah ada unsur pidana dalam kasus ini, baru ditingkatkan,” ujarnya.
Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Budi Waseso pun menyatakan hal sama. Saat ini kasus mafia bola masih tahap penyelidikan. Ia pun mengakui, pada Selasa, 20 Juni 2015, ada orang yang diperiksa terkait dengan kasus itu.
“Ya, kan kami mencari keterangan dari banyak orang untuk mencari fakta,” tutur pria yang kerap disapa Buwas ini. Sayang, ia tidak tahu siapa dan berapa orang yang diperiksa.
Sebelumnya, seseorang berinisial BS mengungkapkan indikasi pengaturan skor pertandingan sepak bola tim Indonesia pada SEA Games 2015 di Singapura. Salah satu pertandingan yang ia sebut diatur adalah pertandingan semifinal antara Indonesia dan Thailand, pertengahan Juni lalu.
Hal ini dinyatakan penasihat hukum BS, Muhammad Isnur, dalam sebuah konferensi pers di Jakarta, Selasa, 15 Juni 2015. Pengacara publik Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta itu memutar kembali rekaman perbincangan telepon antara BS dan kawannya soal pertandingan SEA Games 2015 antara Indonesia dan Thailand.
Dua rekaman tersebut berdurasi tidak lebih dari satu menit. Satu rekaman terkait dengan laga semifinal antara Indonesia lawan Thailand dan lainnya menyangkut laga Indonesia melawan Vietnam dalam perebutan medali perunggu.
MITRA TARIGAN