TEMPO.CO, Jakarta - Komite Etik PSSI memberikan sanksi bagi mantan anggota Dewan Kehormatan PSSI, Djohar Arifin Husin. Menurut Ketua Komite Etik PSSI T.M. Nurlif, Djohar terbukti melanggar kode etik PSSI. "Sesuai dengan fakta-fakta yang kami dapatkan, Djohar Arifin terbukti melanggar kode etik PSSI," kata Nurlif saat jumpa pers di kantor PSSI, Jakarta, Rabu, 8 Juli 2015.
Anggota Komite Etik PSSI, Haryo Yuniarto, mengatakan sanksi yang diberikan kepada Djohar antara lain memberhentikan dengan tidak hormat Djohar Arifin dari kepengurusan PSSI sebagai anggota kehormatan periode 2015-2019.
Selain itu, Komite Etik, Haryo menambahkan, juga melarang Djohar beraktivitas dalam kegiatan yang berkaitan dengan sepak bola di lingkungan PSSI, AFC, dan FIFA seumur hidup terhitung sejak 8 Juli 2015. "Kami pun akan mengabari segera keputusan ini kepada AFC dan FIFA," ujarnya.
Haryo menjelaskan ada tiga kesalahan yang dilakukan Djohar. Tiga kesalahan tersebut antara lain Djohar bertemu dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi pada 23 Juni lalu, dan mantan Ketua Umum PSSI itu pun terbukti mengeluarkan pernyataan provokatif dan menghina pengurus PSSI.
"Selain itu, kesalahan Djohar lainnya ialah mengirimkan surat kepada Presiden FIFA Joseph S. Blatter pada 9 Mei 2015, dan dalam surat itu dia mengaku masih menjadi Ketua Umum PSSI," tuturnya.
Sebelumnya, pada 24 Juni lalu, Djohar Arifin mengundurkan diri dari Dewan Kehormatan PSSI. Dia menuturkan tak ada ancaman atau tekanan dari siapa pun atas keputusannya tersebut. "Saya happy banget atas keputusan yang saya ambil," ucapnya saat itu.
GANGSAR PARIKESIT