TEMPO.CO, Jakarta - Ini kisah yang tersisa dari kegagalan Argentina menjuarai Copa America pada 4 Juli lalu. Tim Tango gagal jadi yang terbaik di turnamen antara negara Amerika Latin itu setelah kalah adu penalti 4-1 oleh tuan rumah Cile di partai final.
Kegagalan itu jadi pukulan telak bagi Lionel Messi. Sebab, bintang yang sudah banjir trofi di Barcelona itu kembali gagal mempersembahkan gelar juara buat Argentina. Padahal, pemain ini kerap dikritik kurang nasionalis karena dianggap gagal memberikan tampilan hebatnya seperti di Barca buat Argentina. Tahun lalu ia juga harus menyaksikan timnya kalah di final Piala Dunia oleh Jerman.
Di tengah kekecewaan itu, Messi justru mendapat pukulan tak terduda. Kakeknya sendiri, Antonio Cuccitini, justru ikut memberikan kritik untuk tampilannya di turnamen itu. Sang kakek bahkan menyebut Messi tampil malas dalam tiga pertandingan terakhirnya.
"Sebagian dirinya ada di sana," kata Cuccitini dalam wawancara dengan Radio Casilda. "Kemenangan adalah hal terbesar. Tapi dalam tiga laga terakhir ia buruk. Ia malas."
Setelah Copa America, Messi dijadwalkan kembali bergabung dengan Barcelona untuk menyongsong musim baru setelah musim lalu berhasil merebut tiga gelar juara sekaligus. Namun, penyerang 28 tahun itu kemungkinan akan bergabung lebih belakangan karena diberi kesempatan libur lebih panjang oleh pelatih Luis Enrique.
DAILY MAIL | NURDIN