TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia harus mendapat restu dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) apabila akan menggelar kompetisi. Ia memastikan kepolisian tidak akan mengeluarkan izin keamanan pertandingan tanpa rekomendasi BOPI.
"Jika tak melalui verifikasi BOPI namun PSSI masih ngotot membuat liga, rekomendasi keamanan dari kepolisian dipastikan tak akan turun," kata Menpora di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 7 Agustus 2015.
Menteri Imam mengatakan kementerian yang dipimpinnya telah membuat kesepakatan dengan kepolisian bahwa liga harus mendapat persetujuan BOPI. Dia tidak mempermasalahkan siapa pun operator liga yang menjadi pelaksananya. Menurut dia, yang paling penting adalah kompetisi bisa berjalan tanpa ada praktek mafia.
PSSI berencana menggelar kembali kompetisi sepak bola. Mereka menjadwalkan kompetisi Indonesia Super League digelar mulai pekan ketiga Oktober 2015. Untuk kompetisi Divisi Utama rencananya dimulai pada pekan kedua November 2015, Liga Nusantara dimulai pada November 2015 atau Januari 2016, dan Kelompok Umur dimulai pada Februari 2016.
Menpora sudah mendengar rencana PSSI tersebut. Namun ia mengatakan belum menerima pemberitahuan secara resmi. ''Tidak ada secuil pun kertas yang saya terima,'' kata Imam.
Menyinggung soal kompetisi, Menteri Imam mengatakan lembaga yang dipimpinnya saat ini sedang menyiapkan kompetisi lanjutan yang akan digelar setelah Piala Presiden dan Piala Kemerdekaan selesai. Namun ia belum memberi keterangan detail terkait dengan kompetisi itu. Menurut dia, kompetisi itu nantinya akan menjadi bukti bahwa sepak bola Indonesia tidak mati walaupun dijatuhi sanksi FIFA (Federasi Sepak Bola Internasional).
Saat ditanya tentang kemungkinan terjadi dualisme liga karena PSSI juga akan menggelar kompetisi mulai Oktober mendatang, Imam hanya menjawab singkat. ''PSSI kan lagi beku, proses banding yang kami ajukan tentu akan jalan terus.''
FAIZ NASHRILLAH