TEMPO.CO, Jakarta - Klub La Liga Spanyol Real Madrid pada Rabu pagi 19 Agustus 2015 menaklukkan juara Super Liga Turki Galatasaray dengan skor tipis 2-1 dalam pertandingan tunggal memperebutkan Trofeo Santiago Bernabeu.
Perebutan trofi tersebut bertujuan menghormati mantan pemain yang kemudian menjadi pelatih dan presiden klub Real Madrid, Santiago Bernabeu Yeste. Laga untuk memperebutkan trofi ini digelar setiap tahun, dimulai pada 1979, kecuali tahun lalu absen karena padatnya jadwal klub berjuluk Los Blancos tersebut.
Sepanjang 1979 sampai dengan 1984 serta 1986 dan 2002 perebutan trofi ini melibatkan empat klub. Formatnya langsung semifinal, perebutan tempat ketiga, dan final. Khusus untuk 2002, penyelenggaraan kembali dengan peserta empat klub dimaksudkan untuk memperingati 100 tahun berdirinya Real Madrid.
Kehadiran laga memperebutkan Trofi Santiago Bernabeu ini merupakan salah satu khazanah (kekayaan) dalam ranah sepak bola yang begitu luas. Hingga perhelatan edisi ke-36 kontra Galatasaray, sejumlah klub kondang telah diundang untuk menghadapi Real Madrid dalam perebutan trofi ini.
Dari Eropa, Bayern Munchen (Jerman), Ajax Amsterdam (Belanda), Dynamo Kiev (Ukraina), Inter Milan dan AC Milan (Italia), Sporting Lisbon (Portugal), serta Liverpool (Inggris) pernah mendapat kehormatan dari Real Madrid karena dianggap pantas memeriahkan perebutan trofi tersebut.
Sementara itu dari ranah Amerika Selatan, terdapat sejumlah klub masyhur yang juga pernah menerima kehirmatan serupa di antaranya Santos, Palmeriras, dan Portuguesa (Brasil), River Plate (Argentina), dan Penarol (Uruguay).
Santiago Bernabeu lahir di Almansa, Spanyol, pada 6 Agustus 1895 dan meninggal dunia pada 2 Juni 1978 ketika berusia 82 tahun 10 bulan. Real Madrid merupakan satu-satunya tim tempatnya mengabdi mulai dari junior hingga menjadi presiden klub. Dia memulai karier profesionalnya di tim utama Real Madrid pada 1911 ketika baru berusia 16 tahun dan bermain hingga 1927.
Bersama Los Blancos, Santiago Bernabeu turun dalam 689 pertandingan dan mencetak 340 gol atau rata-rata 0,49 gol per pertandingan. Jumlah 689 pertandingan itu hanya kalah dari tiga pemain sepanjang sejarah yakni Raul Fonzalez Blanco (bermain 741 pertandingan pada 1994-2010), Iker Casillas (725; 1999-2015), dan Manuel Sanchis (710; 1983-2001).
Adapun jumlah gol yang dilesakkan ke jaring lawan sebanyak 340 itu merupakan yang terbanyak sepanjang sejarah Real Madrid. Bandingkan dengan catatan gol pemain hebat Real Madrid lainnya seperti Raul yang hanya 323, Cristiano Ronaldo (313), Alfredo di Stefano 307, atau Ferenc Puskas (242).
Dari sisi produktivitas, di antara 10 pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Real Madrid, angka 0,49 gol per pertandingan itu hanya kalah dari Cristiano Ronaldo (1,04), Puskas (0,92), Di Stefano (0,78), dan Hugo Sanchez (0,74).
