TEMPO.CO, Bandung - Pelatih kepala Persebaya United, Ibnu Grahan, tidak puas dengan hasil seri 0-0 yang diraih tim asuhannya saat menghadapi Martapura FC di laga perdana penyisihan grup A Piala Presiden, yang berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Rabu, 2 September 2015.
Menurut Ibnu, hasil itu disebabkan karena minimnya persiapan yang dijalani Evan Dimas cs menjelang turnamen tersebut. Karena kurang matang dalam persiapan, skuad berjulukan Bajul Ijo itu tidak tahu apa yang masih menjadi kelemahannya.
"Persiapan kita sebelum ke Piala Presiden dimulai pada 20 Agustus (2015). Seluruh pemain komplit, tapi kita kurang dalam ajang uji coba," kata Ibnu dalam acara jumpa wartawan seusai pertandingan itu.
Meski begitu, kata dia, hasil imbang menjadi modal penting untuk evaluasi menjelang pertandingan berikutnya. Peluang Persebaya untuk maju ke babak delapan besar masih terbuka lebar karena mereka masih menyisakan dua pertandingan di babak penyisihan grup, yaitu melawan Persib Bandung dan Persiba Balikpapan.
"Kita kurang penetrasi ke depan striker dan kedua sayap kurang, bola dari pinggir kelihatan monoton, meskipun kita memenangkan ball posession tapi kita kurang tajam di lini depan," ujarnya.
Menurunkan Evan Dimas dalam laga ini, menurut Ibnu, juga bentuk ketidakmatangan tim. Sebab, persiapan Evan sangat singkat. Dia baru pulang dari mengikuti trial di klub Spanyol, Llagostera. "Evan Dimas kita paksakan juga untuk bermain," katanya.
Selain itu, kata Ibnu, pemainnya masih gugup. "Nervous bisa kaya gitu karena mayoritas pemain muda jadi bisa nervous mudah-mudahan ke depannya bisa lebih enjoy dan lepas," ujarnya.
AMINUDIN A.S.