TEMPO.CO, Bandung - Martapura FC tersingkir dari kompetisi Piala Presiden 2015 setelah ditekuk 4-0 oleh skuad Persib Bandung dalam laga terakhir penyisihan Grup A yang berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Kamis, 10 September 2015.
Pelatih Kepala Martapura Frans Sinatra Huwae menilai permainan anak asuhnya sudah maksimal. Menurut Sinatra, Rizki Pora dan rekan-rekan bermain lebih terbuka daripada dua pertandingan sebelumnya.
"Malam ini anak-anak bermain bagus dan lebih berani. Daya juang mereka pun sangat baik," ujar Sinatra kepada awak media seusai pertandingan.
Sinatra pun tak sungkan memberikan pujian bagi skuad Maung Bandung—julukan Persib—yang bermain memukau dalam laga itu. "Persib tim bagus dan kami salut. Ini merupakan pembelajaran buat kami. Banyak yang bisa dipetik," kata dia.
Menurut Sinatra, meskipun Martapura harus tersingkir dari turnamen itu, dia tidak akan membubarkan tim berjuluk Laskar Sultan Adam itu. Bahkan dia mengaku jika Martapura merupakan tim yang tidak mengenal istilah pembubaran meski kondisi sepak bola di Tanah Air sedang kisruh.
"Martapura tim yang tidak akan bubar. Ke depan, kami akan melakukan evaluasi, di samping pembinaan pemain muda masih tetap berjalan," katanya.
Di klasemen akhir Grup A, Martapura harus puas menempati juru kunci setelah mengalami dua kali kekalahan beruntun dan satu kali seri. Ini membuat mereka hanya mampu meraih satu poin. Sementara itu, Persib menjadi juara grup dengan perolehan sembilan poin, diikuti Persebaya United pada peringkat kedua dengan raihan empat poin, dan Persiba Balikpapan pada peringkat ketiga dengan tiga poin.
AMINUDIN A.S