TEMPO.CO, Surabaya - Panitia pertandingan babak delapan besar Piala Presiden 2015, antara Persebaya United dan Sriwijaya FC, memastikan telah menerima surat izin penyelenggaraan pertandingan dari Kepolisian Daerah Jawa Timur. Panitia mengantisipasi kericuhan karena mendengar adanya beberapa pihak yang ingin menggagalkan pertandingan yang akan digelar di Stadion Gelora Bung Tomo pada Minggu sore ini, 20 September 2015.
“Sebanyak 900 personel Brimob Polda Jawa Timur dan Polres Kota Besar Surabaya siap mengamankan pertandingan itu,” kata ketua panitia, Baso Juherman, kepada Tempo, Minggu, 20 September 2015.
Baso menjelaskan, surat izin telah diterima sejak Sabtu, 19 September 2015. Sebanyak 900 personel kepolisian itu akan dibantu oleh 150 personel dari panitia sehingga seluruhnya ada 1.050 personel yang akan disebar di dalam dan luar stadion.
Baso mengakui bahwa pertandingan itu berpotensi ricuh karena ada beberapa pihak yang kabarnya akan mencegah penonton datang ke stadion. Namun, Baso masih yakin bahwa pertandingan tidak akan diwarnai kericuhan karena mereka sudah saling kenal. “Kami juga sudah berkoordinasi dengan polisi untuk mengamankan,” kata dia.
Menurut Baso, panitia penyelenggara telah menyediakan sebanyak 15 ribu tiket bagi masyarakat dan suporter yang akan menonton pertandingan. Tiket bervariasi Rp 100 ribu untuk VIP, Rp 50 ribu untuk sayap VIP, Rp 30 ribu untuk ekonomi, dan Rp 25 ribu khusus suporter. “Pembelian tiket tentunya sebelum pertandingan yang akan dimulai sekitar pukul 15.00,” kata dia.
Baso mengungkap pula kabar bahwa suporter Sriwijaya FC akan hadir di Surabaya untuk memberi dukungan secara langsung untuk klub kesayangannya. "Mereka ada yang naik pesawat dan ada pula yang naik bus, dan sepertinya mereka tadi malam sudah tiba di Surabaya,” kata dia.
Menurut Baso, para supporter Sriwijaya itu telah berkoordinasi dengan koordinator Bonek-suporter Persebaya. “Tiketnya insya Allah cukup,” katanya.
MOHAMMAD SYARRAFAH