TEMPO.CO, Jakarta - Rencana kedatangan perwakilan induk sepak bola dunia (FIFA) ke Indonesia diklaim sebagai wujud usaha Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Sekretaris Jenderal PSSI, Azwan Karim menyatakan FIFA datang atas undangan PSSI yang meminta lembaga itu mengutus perwakilannya memperbaiki sepak bola tanah air.
“Mengenai waktunya, PSSI akan berkoordinasi lebih lanjut. PSSI akan meminta waktu Presiden Joko Widodo untuk menerima delegasi FIFA tersebut,” ujar Azwan dalam siaran persnya, Senin 28 September 2015.
Komite Eksekutif FIFA menyatakan bakal melakukan sejumlah langkah reformasi jelang pemilihan ketua baru di Zurich pada 26 Februari 2016. Salah satu bentuknya mengirim degasi FIFA ke Jakarta yang dipimpin Kohzo Tashima, Pangeran Abdullah, serta Mariano Araneta. Mereka merupakan wakil dari organisasi induk sepak bola Asia (AFC).
Di Indonesia, delegasi AFC/FIFA ini akan melobi sejumlah pihak untuk mencari solusi kisruh sepak bola tanah air, "Untuk memastikan bahwa suspensi dapat diangkat sesegera mungkin," tulis FIFA dalam siaran yang diunggah di situsnya, Jumat pekan lalu.
Namun, Gatot S. Dewa Broto, juru bicara Kementerian Pemuda dan Olahraga punya cerita lain ihwal keputusan FIFA datang ke Indonesia. Menurutnya, kedatangan FIFA ini bermula dari usulan Presiden Dewan Olimpiade Asia Sheikh Ahmad Al-Fahad Al-Sabah, yang tak lain anggota Komite Eksekutif FIFA. Sheikh Ahmad berinisiatif turut menyelesaikan masalah sepak bola Indonesia secepatnya karena Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018.
Hal itu disampaikan langsung oleh Sheikh Ahmad kepada rombongan Menteri Olahraga Imam Nahrawi di Ashgabat, Turkmenistan, 15 September 2015. Bahkan Sheikh Ahmad menelepon Jerome Valcke, Sekretaris Jenderal FIFA saat itu juga, untuk menunjukkan keseriusannya mengusulkan kedatangan delegasi FIFA ke Indonesia, "Kemenpora tidak ingin saling berbantahan dengan PSSI dalam konteks tersebut, karena tidak ada gunanya mengingat suasananya sudah cenderung agak kondusif," kata Gatot.
Gatot menyatakan instansinya menyambut gembira rencana kedatangan FIFA karena komunikasi sudah terjalin cukup baik sebelum PSSI dijatuhi sanksi. Menurut Gatot, Kementerian Olahraga akan berusaha memfasilitasi agar FIFA bertemu Presiden Joko Widodo saat berkunjung. "Ini semua dilakukan demi pembenahan persepakbolaan nasional Indonesia," ujarnya.
TRI SUHARMAN