TEMPO.CO, Jakarta -70.000 tiket final turnamen Piala Presiden 2015, yang mempertemukan Persib Bandung dan Friwijaya FC, di Stadion Gelora Bung Karno, siap dijual secara langsung ataupun lewat internet.
"Untuk keamanan kami minta dikurangi dari 80.000 menjadi 70.000, karena gedung sudah tua, banyak bangku sudah rusak, ini demi keamanan penonton," kata Kepala Polda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian, saat jumpa pers persiapan final Piala Presiden 2015, di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan di luar stadion akan disiapkan empat sampai lima layar lebar agar pentonton yang tidak kebagian tiket tetap dapat menikmati pertandingan tersebut di GBK.
Karnavian menegaskan para penonton yang tak memiliki tiket hendaknya tidak memaksakan diri masuk stadion karena akan berbahaya bagi dirinya sendiri maupun penonton lain. "Silakan legowo untuk nonton di luar," ucapnya.
Sementara itu CEO Mahaka Sport, Hasani Abdulgani, belum bisa memastikan berapa jumlah tiket yang akan keluar nanti.
Berbeda dengan Karnavian yang meninjau dari sisi keamanan dan keselamatan, maka panitia pelaksana semula ingin tiket dijual lebih banyak dari 70.000.
Diakui dia pertandingan sepak bola Piala Presiden 2015 ini berperingkat tinggi dengan kontribusi pasar 25 persen sehingga sudah sepantasnya partai final nanti menjadi perhelatan bergengsi.
"Makanya sudah selayaknya masa lalu (perselisihan Bobotoh-Jakmania) dilupakan. Sudah selesai. Kami bicara tontonan yang patut," ucapnya.
Rencananya, sambung Hasani, tiket akan didistribusikan secara terbatas yakni sekitar 30.000 tiket untuk pendukung Persib dan 5.000 tiket untuk Sriwijaya FC.
Sedangkan di pertandingan juara ketiga, untuk Aremania dapat 10.000 tiket, dan ratusan tiket untuk Mitra Kukar.
"Nanti dijualnya secara daring tapi kami persiapkan sekitar 10.000 tiket di loket. Kami mempertimbangkan untuk penonton yang belum biasa membeli tiket secara online," ucap dia.
ANTARA