TEMPO.CO, Gianyar - Kendati Arema Cronus berhasil merebut juara 3 di turnamen Piala Presiden 2015. Pelatih Arema Cronus, Joko Susilo mengaku tetap merasa kecewa, karena target mencapai final untuk meraih juara 1 tidak tercapai.
"Kemenangan ini meskipun kami juga bersyukur, tapi masih menyisakan kekecewaan, karena target kami juara di final. Ada sesuatu yang belum plong, karena bagi Arema banyak tim yang masuk semifinal sudah bahagia, tapi bagi Arema masuk di semifinal tidak cukup," kata Joko saat jumpa pers usai pertandingan, di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Sabtu, 17 Oktober 2015 malam.
Walaupun demikian, pelatih yang akrab disapa Gethuk itu tetap menyadari ada kalanya ketika kegagalan sebagai juara itu bisa dialami oleh tim asuhannya. "Kami ingin menang di semua turnamen, kami ingin jadi juara tapi tidak semua bisa. Begitu dengan tim seperti Real Madrid dan Barcelona," ujar dia.
Sebagai ungkapan bentuk kekecewaan, kata dia, di hadapan sejumlah awak media. Pelatih asal Cepu itu tidak akan mengambil bonus. "Kekecewaan ini saya sebagai pelatih merasakan untuk menunjukkan saya tidak akan mengambil bonus dari tim untuk hadiah ini, karena saya kecewa. Ini sebagai bukti kami fokus untuk juara di final," tutur dia.
Dalam kesempatan tersebut Joko menyampaikan rasa terima kasih sedalam-dalamnya kepada para pemain asuhannya juga para Aremania.
"Terima kasih untuk seluruh elemen tim yang mau bekerja keras meskipun kondisi mental yang kurang bagus karena kegagalan kami ke final. Tentu terima kasih untuk Aremania yang masih rela datang ke Bali mensupport kami," ucap dia.
Usai turnamen Piala Presiden 2015 ini, Gethuk akan menyiapkan rapot untuk para pemain asuhannya.
"Kami mempersiapkan rapot pemain individu dan tim, kemudian akan saya sampaikan ke pengurus," ujar dia.
BRAM SETIAWAN