TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi bekas kiper timnas Indonesia, Kurnia Sandy, 40 tahun, yang dikabarkan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo, Jawa Timur, mulai membaik. Daya ingatnya yang sempat hilang juga perlahan kembali normal.
"Sudah ingat. Tadi saya pas ketemu dia sudah mengenal saya," ujar kakak Sandy, Usmara Jaya, 45 tahun, yang mengaku baru datang bersama keluarga dari Semarang sejak Senin pagi, 26 Oktober 2015.
Sementara itu, istri Kurnia Sandy, Ari Listyowati, 37 tahun, mengatakan, berdasarkan hasil CT scan yang dilakukan dokter kemarin, suaminya sudah tidak apa-apa. "Tapi hari ini dokter mau melakukan CT scan ulang untuk memastikan," ujarnya.
Namun, menurut dia, dari hasil pemeriksaan kesehatan, kadar gula Sandy meningkat. "Dokter mengatakan kadar gula tinggi dipicu stres. Karena itu, dokter berpesan supaya menjaga suami saya tidak stres."
Listiyowati mengaku suaminya sudah enam bulan menganggur sejak pemerintah membekukan PSSI pada Mei lalu. Sandy terakhir tercatat bekerja sebagai asisten pelatih kiper tim nasional di bawah 16 tahun (U-16). "Mungkin karena itu," ujarnya.
Setelah tidak terlibat di U-16, Sandy mengisi waktu dengan melatih sebuah sekolah sepak bola lokal (SSB) di Sidoarjo, SSB Real Madrid. Sebelumnya, Sandy melatih SSB Simo di Surabaya. Karena jaraknya cukup jauh, ia kemudian pindah melatih SSB Real Madrid.
Sandy menjalani perawatan intensif di RSUD Sidoarjo sejak Sabtu malam, 24 Oktober 2015. Dia mengalami sakit panas tinggi sejak sepekan terakhir yang menyebabkan daya ingatnya hilang.
Sandy sempat bergabung dengan timnas Primavera pada 1994. Selama berkarier, dia pernah membela Pelita Jaya, Persikabo Bogor, PSM Makassar, Arema, Persik Kediri, Persebaya Surabaya, dan Mitra Kukar.
NUR HADI
