TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga melayangkan surat kepada asosiasi sepak bola dunia (FIFA) hari ini, 11 November 2015. Surat itu berisi sikap pemerintah terhadap pembentukan tim yang bakal menindaklanjuti penyelesaian masalah sepak bola Tanah Air.
Gatot S. Dewa Broto, juru bicara Kementerian Olahraga, mengatakan pemerintah dalam surat akan menegaskan penghargaannya terhadap pembentukan Komite Ad Hoc, antara FIFA dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Kendati komite tersebut di luar sepengetahuan pemerintah sebelumnya, "Kami tidak akan menghalang-halangi," ujar dia.
Surat, Gatot melanjutkan, sekaligus mengingatkan FIFA bahwa terdapat kesepakatan dengan pemerintah membentuk Tim Kecil. Pemerintah akan berfokus pada pembentukan Tim Kecil tersebut. "Kami tidak akan meminta FIFA memprioritaskan Tim Kecil. Kami hanya mengingatkan atas komitmen yang sudah disepakati," kata Gatot.
FIFA mengirimkan delegasinya ke Indonesia untuk mencari solusi masalah sepak bola yang mengakibatkan kepengurusan PSSI dibekukan pada awal November 2015. Kepada pemerintah, FIFA menyepakati pembentukan Tim Kecil untuk memperlancar komunikasi dengan organisasi tersebut.
Di sisi lain, FIFA juga membentuk Komite Ad Hoc bersama PSSI yang fungsinya mirip dengan Tim Kecil. Keberadaan komite inilah yang menjadi polemik baru lantaran tak diberitahukan lebih dulu dalam pertemuan FIFA dengan pemerintah. Padahal FIFA belakangan hendak memasukkan pemerintah sebagai bagian komite tersebut.
Gatot sudah menegaskan sebelumnya pemerintah tidak akan masuk dalam Komite Ad Hoc, kendati James Johnson, juru bicara delegasi FIFA, berulang kali menawarkan untuk bergabung.
Namun surat tidak akan mempertanyakan peran Komite Ad Hoc dalam penyelesaian sengkarut sepak bola ke depan.
Pemerintah, kata Gatot, hanya akan menunggu FIFA menjelaskan langsung bila mereka hendak bertemu kembali.
Kemungkinan besar bakal ada pertemuan lanjutan antara pemerintah dan FIFA dalam waktu dekat. "Johnson mengatakan akan mengundang pemerintah secara resmi nantinya," katanya.
TRI SUHARMAN