Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PSSI Usulkan Agum dan IGK Manila Masuk Komite Ad Hoc FIFA  

image-gnews
Jend (Purn) Agum Gumelar. TEMPO/Subekti
Jend (Purn) Agum Gumelar. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.COJakarta - Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) akhirnya melayangkan nama sejumlah tokoh yang bakal mengisi Komite Ad Hoc pembenahan sepak bola nasional ke Induk Sepak Bola Dunia (FIFA). Agum Gumelar yang dulu menakhodai Komite Normalisasi PSSI pada 2011 kembali diusulkan.

"Kita lihat FIFA saja nantinya bagaimana karena mereka sudah tahu beliau (Agum) secara personal saat komite normalisasi itu dibuat," kata Azwar Karim, Sekretaris Jenderal PSSI saat dikonfirmasi mencuatnya nama Agum di kantornya, Senayan, Rabu.

Agum pernah ditunjuk sebagai Ketua Komite Normalisasi pada 2011 lantaran PSSI terbelah di bawah kepemimpinan Nurdin Halid. Penunjukan mantan Menteri Koordinator Politik Sosial dan Keamanan itu tak lepas dari perannya sebagai ketua umum PSSI pada 1999 hingga 2003. 

Saat delegasi FIFA berkunjung ke Indonesia pada awal November, Agum yang kini menjabat Ketua Dewan Kehormatan PSSI juga berada dalam pertemuan. FIFA mengumumkan pembentukan Komite Ad Hoc untuk menyelesaikan sengkarut sepak bola. PSSI lantas mengusulkan sejumlah tokoh ke organisasi sepak bola sejagat tersebut. 

Tokoh-tokoh tersebut terdiri dari pemangku kepentingan seperti PSSI, pemerintah, klub, pelatih, pemain, hingga wartawan. Indonesia diberi waktu hingga 13 November melayangkan nama-nama tersebut, lantaran FIFA bakal melaporkannya dalam rapat komite eksekutifnya pada 2 hingga 3 Desember di Swiss.

Azwar mengatakan, Agum mempunyai "jam terbang" yang tinggi di sepak bola Tanah Air. Bahkan, dia mengklaim tak ada lagi tokoh yang berada di atas Agum dalam hal sepak bola, "Beliau yang paling kompeten di situ, tapi kami kembalikan ke FIFA siapa yang bakal ditunjuk."

Agum tak membalas telepon dan pesan pendek Tempo. Namun, Agum di tengah kisruh sepak bola ini kerap melontarkan desakan agar pemerintah segera mengakhiri pembekuan PSSI yang terjadi sejak April. Sebab itulah FIFA menjatuhkan suspensi kepada Indonesia.  

Selanjutnya: PSSI Juga Usulkan IGK Manila

Aristo Pangaribuan, Direktur Hukum PSSI, mengatakan, selain Agum, PSSI juga mengirimkan nama Mayor Jenderal Purnawirawan TNI AD I Gusti Kompyang Manila. Manila pernah menjadi manajer Persija Jakarta serta manajer Tim Nasional. 

Namun, Aristo memilih bungkam saat ditanyai mencuatnya nama Rita Subowo, bekas Ketua Komite Olimpiade Indonesia. Rita sebelumnya juga masuk dalam jajaran Komite Normalisasi PSSI pada 2011, "Yang diusulkan dari PSSI ada dua orang. Pak Agum dan Pak Manila. Memang tidak hanya dari PSSI, tapi saya tidak  bisa berkomentar," ujar Aristo, kemarin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tokoh yang diusulkan untuk mengisi Komite Ad Hoc tersebut ternyata tak mengakomodasi unsur dari pemerintah. Musababnya, pemerintah menolak bergabung lantaran berkukuh pada pembentukan Tim Kecil yang juga disepakati FIFA saat bertemu Presiden Joko Widodo. Pemerintah mengklaim keberadaan komite tak disinggung dalam pertemuan itu.

Azwar berharap pemerintah bisa segera mengajukan nama anggotanya karena bakal sangat berpengaruh pada masa depan PSSI. Organisasi yang dipimpin La Nyalla Mattalitti itu hanya punya kesempatan terlepas dari suspensi FIFA dalam kongres organisasi tersebut pada akhir Februari 2016. 

Bila pemerintah tetap menolak mengajukan nama, kata Azwar, FIFA bisa saja tetap melanjutkan suspensinya dalam kongres. Alhasil, sanksi untuk Indonesia bakal berkepanjangan, "Makanya Indonesia perlu progres yang positif karena nanti akan dilaporkan dalam kongres FIFA," kata dia. 

Azwar tak menyoal pemerintah berkukuh pada pembentukan Tim Kecil asalkan tidak bertolak belakang dengan kebijakan komite nantinya. Yang paling penting, kata dia, pemerintah mengajukan nama anggotanya ke FIFA sesuai deadline 13 November.

Sayangnya, pemerintah belum mengubah kebijakan. Mereka malah mengirimkan surat ke FIFA ihwal sikapnya terkait Komite Ad Hoc PSSI, kemarin. Gatot S. Dewa Broto, juru bicara Kementerian Olahraga menyatakan, bakal menyiapkan sejumlah nama, tapi untuk mengisi Tim Kecil, "Sedang digodok di Staf Kepresidenan," ujarnya.  

Akmal Marhali, aktivis Save Our Soccer, mengatakan, keberadaan Komite Ad Hoc dan Tim Kecil bakal menjadi pemicu masalah baru yang semakin mempersulit penyelesaian kisruh sepak bola. Sebab, keduanya saling mengklaim mempunyai kewenangan besar atas restu FIFA. 

Akibatnya, Akmal melanjutkan, baik PSSI maupun pemerintah memilih bergerak sendiri dalam berkomunikasi dengan induk sepak bola dunia tersebut. Berkaca pada pembentukan Komite Normalisasi 2011, kata Akmal, pemerintahlah yang berhak mengusulkan nama-nama ke FIFA. "Ini bukan cara yang baik karena ujungnya saling klaim," ujar Akmal, kemarin.

Akmal lantas mengimbau Agum untuk tidak menerima pengusulan namanya dalam komite sebelum persoalan dualisme tim ini kelar. Sebab, akan muncul kesan Agum tak menghendaki perbaikan sepak bola tapi lebih pada memenangkan kubu PSSI. "Pak Agum sebaiknya berkomunikasi dulu dengan pemerintah untuk mencari jalan terbaik."

TRI SUHARMAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kesan Jusuf Kalla, Agum Gumelar, dan Ahmad Heryawan pada Solihin GP

48 hari lalu

Pemakaman tokoh Jawa Barat Solihin Gautama Purwanagara di Taman Makam Pahlawan Cikutra, Bandung, 5 Maret 2024. Solihin GP wafat pada usia 97 tahun di RS Advent. Solihin GP pernah menjabat Panglima Kodam XIV/Hasanudin 1964-1968, Gubernur Jawa Barat 1970-1975, Gubernur Akabri Umum dan Darat 1968-1970, anggota DPA 1992-1997, dan anggota MPR 1998. TEMPO/Prima mulia
Kesan Jusuf Kalla, Agum Gumelar, dan Ahmad Heryawan pada Solihin GP

Sejumlah tokoh daerah dan nasional melayat jenazah Solihin GP (Gautama Purwanegara) di rumah duka maupun di Gedung Sabau Markas Kodam III Siliwangi, Bandung, Selasa, 5 Maret 2024. Selewat tengah hari jenazah Solihin GP alias Mang Ihin diserahkan pihak keluarga ke Panglima Kodam III Siliwangi untuk menjalani prosesi pemakaman secara militer hingga di Taman Makam Pahlawan Cikutra Bandung. "Pak Solihin seorang pemimpin yang tegas tapi sangat ramah ke rakyat," kata mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Bandung menjelang pemakaman.


Profil 7 Anggota Dewan Kehormatan Perwira yang Pecat Prabowo dari TNI, Kini SBY dan Agum Gumelar Dukung PS di Pilpres 2024

51 hari lalu

Ketua Umum Pepabri Agum Gumelar (kiri), Jenderal TNI (Purn) Wiranyo (kedua kiri), Presiden RI Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (kedua kanan), dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan), menyanyi bersama pada acara ulang tahun Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri (PEPABRI) ke-64 di Wisma Elang Laut, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 12 September 2023. Dalam acara, terlihat SBY duduk bersama Prabowo, hingga Wiranto. Pada sambutan Agum Gumilar, ia menekankan tidak ada Presiden yang ingin melihat rakyatnya sengsara dan berharap pada pemilu 2024 tidak ada lagi yang memecah belah bangsa seperti istilah kadrun dan cebong. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Profil 7 Anggota Dewan Kehormatan Perwira yang Pecat Prabowo dari TNI, Kini SBY dan Agum Gumelar Dukung PS di Pilpres 2024

Dewan Kehormatan Perwira memutuskan Prabowo bersalah dan memecatnya dari TNI pada 1998. Berikut profil 7 anggota DKP termasuk SBY dan Agum Gumelar.


2 Anggota DKP Ini Dulu Pecat Prabowo dari TNI, Mengapa Kini Malah Mendukungnya di Pilpres 2024?

51 hari lalu

Ketua Umum Pepabri Agum Gumelar (kiri), Jenderal TNI (Purn) Wiranyo (kedua kiri), Presiden RI Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (kedua kanan), dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan), menyanyi bersama pada acara ulang tahun Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri (PEPABRI) ke-64 di Wisma Elang Laut, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 12 September 2023. Dalam acara, terlihat SBY duduk bersama Prabowo, hingga Wiranto. Pada sambutan Agum Gumilar, ia menekankan tidak ada Presiden yang ingin melihat rakyatnya sengsara dan berharap pada pemilu 2024 tidak ada lagi yang memecah belah bangsa seperti istilah kadrun dan cebong. TEMPO/ Febri Angga Palguna
2 Anggota DKP Ini Dulu Pecat Prabowo dari TNI, Mengapa Kini Malah Mendukungnya di Pilpres 2024?

Prabowo dipecat dari TNI oleh Dewan Kehormatan Perwira (DKP) pada 1998. "Anehnya", saat maju Pilpres 2024, didukung dua anggota DKP yang memecatnya.


SBY Termasuk Anggota Dewan Kehormatan Perwira yang Mengadili Prabowo dalam Kasus Penculikan Aktivis 1998

53 hari lalu

Ketua Umum Pepabri Agum Gumelar (kiri), Jenderal TNI (Purn) Wiranyo (kedua kiri), Presiden RI Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (kedua kanan), dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan), menyanyi bersama pada acara ulang tahun Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri (PEPABRI) ke-64 di Wisma Elang Laut, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 12 September 2023. Dalam acara, terlihat SBY duduk bersama Prabowo, hingga Wiranto. Pada sambutan Agum Gumilar, ia menekankan tidak ada Presiden yang ingin melihat rakyatnya sengsara dan berharap pada pemilu 2024 tidak ada lagi yang memecah belah bangsa seperti istilah kadrun dan cebong. TEMPO/ Febri Angga Palguna
SBY Termasuk Anggota Dewan Kehormatan Perwira yang Mengadili Prabowo dalam Kasus Penculikan Aktivis 1998

Prabowo dapat gelar Jenderal TNI Kehormatan dari Jokowi. Pada 1998, Dewan Kehormatan Perwira memberhentikannya dari TNI, SBY salah satu anggotanya.


Dukung Prabowo, SBY hingga Wiranto Dinilai Khianati Keputusan Dewan Kehormatan Perwira

28 Desember 2023

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menghadiri acara reuni emas Akabri tahun 1970-1973 bersama Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, Rabu siang, 13 Desember 2023. (Foto: Tim Media Prabowo)
Dukung Prabowo, SBY hingga Wiranto Dinilai Khianati Keputusan Dewan Kehormatan Perwira

Benny mempertanyakan sikap Wiranto, SBY, dan Agum Gumelar yang saat ini mendukung Prabowo di Pilpres 2024.


72 Tahun Prabowo Subianto: Begini Perjalanan Karier Militer dan Politiknya, Tiga Kali Gagal Pilpres

17 Oktober 2023

Calon Presiden, Prabowo Subianto berjoget diiringi nyanyian dari Penyanyi asal Maluku Yopie Latul (kiri) disela-sela Deklarasi Dukungan Forum Pemuda Muslim Maluku (FPMM) kepada pasangan Capres dan Cawapres Prabowo-Hatta di Rumah Polonia, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Senin (26/5). TEMPO/Dhemas Reviyanto
72 Tahun Prabowo Subianto: Begini Perjalanan Karier Militer dan Politiknya, Tiga Kali Gagal Pilpres

Prabowo Subianto hari ini berulang tahun ke-72. Ia jadi Menteri Pertahanan Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin sampai periode 2024. Begini karier militernya.


Saat Demokrat Gabung Koalisi Indonesia Maju, 4 Jenderal TNI Hadir: SBY, Prabowo, Wiranto, dan Agum Gumelar

20 September 2023

Ketua Umum Pepabri Agum Gumelar (kiri), Jenderal TNI (Purn) Wiranyo (kedua kiri), Presiden RI Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (kedua kanan), dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan), menyanyi bersama pada acara ulang tahun Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri (PEPABRI) ke-64 di Wisma Elang Laut, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 12 September 2023. Dalam acara, terlihat SBY duduk bersama Prabowo, hingga Wiranto. Pada sambutan Agum Gumilar, ia menekankan tidak ada Presiden yang ingin melihat rakyatnya sengsara dan berharap pada pemilu 2024 tidak ada lagi yang memecah belah bangsa seperti istilah kadrun dan cebong. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Saat Demokrat Gabung Koalisi Indonesia Maju, 4 Jenderal TNI Hadir: SBY, Prabowo, Wiranto, dan Agum Gumelar

Jenderal TNI purnawirawan SBY, Prabowo, Wiranto dan Agum Gumelar hadir saat Partrai Demokrat resmikan gabung dengan Koalisi Indonesia Maju.


Bertubi Kritik Revisi UU TNI, Ini Kata Imparsial, Agum Gumelar dan Usman Hamid

24 Mei 2023

Prajurit TNI dari tiga matra mengikuti Geladi Bersih Upacara Hari Ulang Tahun Ke-74 Tentara Nasional Indonesia di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Oktober 2019. Tempo/Imam Sukamto
Bertubi Kritik Revisi UU TNI, Ini Kata Imparsial, Agum Gumelar dan Usman Hamid

Direktur Imparsial Gufran Mabruri menyebut revisi UU TNI merupakan upaya untuk melemahkan supremasi sipil terhadap militer. Apa kata Agum Gumelar?


Penempatan TNI di Jabatan Sipil dalam Revisi UU TNI, Agum Gumelar: Jangan, Enggak Perlu Lagi

22 Mei 2023

Ketua Umum DPP Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas (IKAL), Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar dan mantan KSAU Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto saat ditemui di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin, 22 Mei 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Penempatan TNI di Jabatan Sipil dalam Revisi UU TNI, Agum Gumelar: Jangan, Enggak Perlu Lagi

Agum Gumelar angkat bicara soal langkah pemerintah yang hendak merevisi UU TNI, salah satunya TNI bakal bisa menduduki beberapa jabatan sipil.


Prabowo Kunjungi Sejumlah Jenderal Senior, dari Widodo AS hingga Hendropriyono

25 April 2023

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu dengan Wiranto di Jalan Bangka, Jakarta Selatan, Selasa, 25 April 2023/Tika Ayu/Tempo
Prabowo Kunjungi Sejumlah Jenderal Senior, dari Widodo AS hingga Hendropriyono

Prabowo menemui Try Sutrisno, Widodo AS, Hendropriyono, Agum Gumelar dan Wiranto.