TEMPO.CO, Gianyar - Laga bentrok Bali United melawan Persipura Jayapura di Grup B Piala Jenderal Sudirman membuahkan kegembiraan bagi para Semeton Dewata. Tim berjuluk Serdadu Tridatu itu berhasil menggulung Mutiara Hitam dengan skor akhir 5-2 lewat drama adu penalti. Setelah berakhir 1-1 waktu normal.
Pelatih Bali United, Indra Sjafri, menilai ada hal yang jauh lebih penting dari kemenangan yang berhasil diraih Bali United atas Persipura di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Sabtu, 14 November 2015.
“Yang paling kami syukuri adalah pemain-pemain muda yang kami paksa harus dapat pengalaman. Contoh, penjaga gawang kami, Dicky yang baru berumur 19 tahun. Saya memberikan kesempatan untuk dia mendapat pengalaman bertanding langsung dengan Persipura 2 x 45 menit. Untuk saya itu jauh lebih berharga daripada kemenangan,” kata Indra Sjafri setelah pertandingan di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Sabtu, 14 November 2015.
Menurut Indra, kesempatan turnamen seperti ini bisa menjadi peningkatan penampilan tim asuhannya, yang notabene masih pendatang baru di kancah sepak bola Indonesia. Sekaligus, kata dia, memberikan pelajaran dan pengalaman untuk membentuk pemain-pemain muda sepak bola Indonesia yang berkualitas.
“Saya tidak mau ada pemain yang tidak turun, hanya karena kurang pengalaman. Itu yang saya tantang, saya memberikan pengalaman ke pemain-pemain muda, apa pun resikonya. Saya selalu bersyukur apa yang diberikan (hasil) itu yang terbaik untuk Bali United,” ujar Indra.
Pelatih asal Sumatera Barat itu menilai laga bentrok antara Bali United dan Persipura Jayapura, Sabtu, 14 November 2015, perlu dievaluasi lebih jauh. Ia menambahkan, masih banyak hal yang perlu diperbaiki tim asuhannya.
“Yang jelas babak kedua memang tim kami banyak kehilangan bola. Saya tidak salahkan pemain, ada fluktuasi turun-naik. Itu yang butuh kami tempa terus, skill, kemampuan fisik, taktikal, mental, memang saling berhubungan,” tutur Indra.
BRAM SETIAWAN