TEMPO.CO, Sidoarjo - Pelatih kepala Persib Bandung, Djadjang Nurjaman, mangaku kecewa terhadap kepemimpinan wasit saat timnya dikalahkan Surabaya United dalam laga lanjutan Grup C Piala Jenderal Sudirman di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Sabtu, 21 November 2015.
"Saya agak kecewa terhadap kepemimpinan wasit. Banyak pelanggaran yang kami dapat," katanya saat jumpa wartawan seusai pertandingan, Sabtu malam.
Djajang menilai kepemimpinan wasit Kusni asal Samarinda sangat buruk sehingga mempengaruhi mental pemainnya. "Pasti, secara mental, pemain kami terganggu. Apalagi kekalahan kami tipis," ujar pelatih yang akrab disapa Djanur itu.
Penilaian itu, menurut Djanur, bukan hanya didasarkan pada penilaian tendensius karena timnya kalah oleh Surabaya United. "Karena memang kenyataannya di lapangan membuktikan seperti itu," ujarnya.
Seperti diketahui, Persib kalah tipis 0-1 oleh Surabaya United. Satu-satunya gol kemenangan Surabaya United atas Persib dalam pertandingan Piala Sudirman ini dicetak pemain pengganti, Rudi Widodo, pada menit ke-64.
Sejak peluit babak pertama dibunyikan, Surabaya United tampil menyerang. Dalam enam menit pertama, setidaknya ada empat peluang yang didapat anak-anak Surabaya. Namun tak satu pun dikonversi menjadi gol.
Berada dalam tekanan, dalam 15 menit menjelang babak pertama usai, pelatih Djajang memasukkan Firman Utina dan Makan Konate. Strategi memasukkan dua playmaker tersebut cukup berhasil. Namun, hingga babak pertama usai, tidak ada gol yang berhasil dicetak.
Pada babak kedua, dua tim saling menyerang. Firman Utina tiga kali mencoba tendangan jarak jauh. Namun bola sepakan keras Firman dari luar kotak penalti mampu ditangkap kiper Surabaya United, Thomas Ryan Bayu.
Lima menit menjelang babak kedua usai, Evan dan Ilham Mudin Armyn sempat memiliki peluang emas. Tapi, sayang, keduanya gagal menambah gol. Hingga peluit panjang dibunyikan tanda pertandingan usai, skor tetap 1-0 untuk Surabaya United.
NUR HADI